Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif pada kuartal terakhir di tahun ini.
Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan, kinerja IHSG sepanjang kuartal IV 2018, masih dipengaruhi oleh pergerakan rupiah dan aliran dana asing yang masuk ke pasar modal.
"Peluang IHSG untuk membaik, jika rupiah mampu stabil dan outlook pasar saham Indonesia yang tetap menarik di mata institusi asing," ujarnya, Senin (1/10).
Selain itu, ia juga bilang hingga akhir tahun IHSG akan ikut dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga The Fed dan isu perang dagang.
Karena itulah Aditya memprediksi, hingga akhir tahun ini, IHSG hanya akan berada di level 6.150. Sedangkan di awal tahun 2019 IHSG punya peluang menuju level 6.300.
"Secara pertumbuhan tahunan, indeks akan sulit untuk mencetak gain positif. Namun hingga akhir tahun, peluang untuk memperbaiki koreksi negatif akan ada," ujarnya.
Ia melanjutkan, di bulan Oktober dan Desember, biasanya indeks akan cenderung menghijau dan akan ada koreksi di bulan November yang secara historis, kerap terjadi dalam 15 tahun terakhir.
Meski demikian, ia menyatakan, IHSG masih tetap menarik dengan saham-saham LQ-45 yang cukup prospektif.
"Fokus di LQ-45. Sejauh ini jika rupiah mampu terus stabil, maka cukup menarik untuk masuk. Hingga akhir tahun kenaikan indeks sekitar 3%-5%, artinya sektor-sektor seperti perbankan, infrastruktur, barang konsumsi, serta telekomunikasi masih ada peluang upside hingga akhir tahun," pungkasnya.
Ia juga menyertakan sejumlah saham pilihan yang bisa dicermati seperti saham PGAS, TLKM, INTP, BBRI, BBNI, EXCL, SMGR, INDF, UNVR, dan KLBF. "Untuk saham-saham ini, saya belum ada update target harga hingga akhir tahun, tapi tetap bisa untuk trading," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News