kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Semen Indonesia (SMGR) Masuk Daftar Konstituen Indeks IDX ESG Leaders


Minggu, 18 Mei 2025 / 14:05 WIB
Semen Indonesia (SMGR) Masuk Daftar Konstituen Indeks IDX ESG Leaders
ILUSTRASI. Bongkar muat produk Semen Gresik di Jakarta, Selasa (16/10). PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG resmi ditetapkan sebagai konstituen Indeks IDX ESG Leaders untuk periode 2 Mei hingga 31 Oktober 2025.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG resmi ditetapkan sebagai konstituen Indeks IDX ESG Leaders untuk periode 2 Mei hingga 31 Oktober 2025. 

Penetapan ini didasarkan pada hasil penilaian PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama lembaga pemeringkat internasional, Morningstar Sustainalytics. 

SMGR dinilai memiliki kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) yang unggul, disertai likuiditas transaksi dan kinerja keuangan yang baik.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyampaikan bahwa ESG menjadi landasan SIG dalam menjalankan kegiatan bisnis dan menjadi keunggulan kompetitif di tengah transformasi industri menuju pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Dorong Transformasi Industri Semen Menuju Ekonomi Hijau

“Masuknya SIG dalam Indeks IDX ESG Leaders merupakan bentuk afirmasi atas konsistensi SIG dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip ESG dalam operasi dan kinerja keuangan Perusahaan,” ujar Vita seperti dikutip dari situs resmi Semen Indonesia, sig.id, akhir pekan lalu.

Ia menambahkan, SIG satu-satunya perusahaan dari industri bahan bangunan yang masuk dalam indeks tersebut. Pada 2024, SIG berhasil mempertahankan peringkat ESG Risk Rating terbaik untuk kategori bahan bangunan di Asia Tenggara, dengan predikat Medium Risk dan skor 25,1 dari Morningstar Sustainalytics. 

Angka ini jauh lebih baik dibandingkan rata-rata skor industri sejenis yang berada di kisaran 34,1 atau High Risk. Selain itu, SIG juga mencatat likuiditas saham yang baik dengan rasio free float sebesar 48,72%.

 

SIG memiliki Sustainability Roadmap 2030 sebagai panduan integrasi prinsip keberlanjutan dalam keseluruhan strategi bisnis. 

Pada aspek lingkungan, SIG fokus pada penurunan emisi CO2 melalui pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah kota yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF). 

Baca Juga: Komisaris Semen Indonesia (SMGR) Jual 24.300 Saham, Begini Detailnya

Selain itu, SIG mengoptimalkan proses produksi dengan teknologi hydrogen injection dan efisiensi specific thermal energy consumption (STEC).

SIG juga mendorong pengembangan energi baru terbarukan melalui pemasangan panel surya dan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Air untuk menggantikan sumber energi listrik di unit operasional. 

Optimalisasi energi turut dilakukan dengan mengonversi gas panas buang dari proses produksi semen menjadi energi listrik melalui sistem Waste Heat Recovery Power Generation.

Berkat berbagai inisiatif tersebut, pada 2024 SIG mencatat penurunan intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) cakupan 1 sebesar 19,5% dibandingkan tahun dasar 2010, serta penurunan emisi cakupan 2 sebesar 16,4% dibandingkan baseline tahun 2019.

Dari aspek sosial, SIG berhasil mentransformasikan lahan pascatambang menjadi Ecopark Kambangsemi di Tuban, Jawa Timur, sebagai destinasi wisata edukatif di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. 

Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Gandeng Resinergi Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif

Ecopark ini telah menjadi wadah pemberdayaan bagi ratusan masyarakat, terdiri dari 87 pengelola, 527 petani sabuk hijau, 73 pekerja di lahan reklamasi, dan 16 pelaku UMKM, dengan total penerima manfaat mencapai 2.630 jiwa.

Sementara itu, dari sisi tata kelola, SIG berkomitmen menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) di seluruh jenjang organisasi. Komitmen ini diwujudkan melalui pengembangan kompetensi karyawan, kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku Etika (Code of Conduct), serta pengendalian gratifikasi yang dibuktikan dengan capaian sertifikasi ISO 37001 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan.

“Implementasi ESG merupakan bentuk tanggung jawab SIG untuk membangun masa depan yang lebih baik. Tidak hanya untuk kelestarian lingkungan dan perbaikan kehidupan sosial, implementasi ESG juga membuat SIG lebih adaptif terhadap berbagai perubahan di industri untuk menjaga kelangsungan bisnis Perusahaan di masa mendatang,” tutup Vita.

Selanjutnya: Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS: Ini Syarat Dokumen dan Prosedurnya

Menarik Dibaca: 17 Inspirasi Desain Jendela Dapur Minimalis Fungsional di Tahun 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×