Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun pada hari Selasa (13/4). Dolar yang lebih kuat dan kenaikan imbal hasil US Treasury menekan permintaan untuk logam safe-haven menjelang rilis data inflasi AS.
Melansir Reuters pukul 14.00 WIB, harga emas spot turun 0,4% menjadi US$ 1.725,15 per ons troi pada 0633 GMT. Sedangkan harga emas berjangka AS juga turun 0,4% menjadi US$ 1.726,20 per os troi.
"Saat ini, dolar yang lebih kuat dan imbal hasil yang lebih tinggi pada obligasi negara memberikan tekanan pada emas," kata Amit Sajeja, wakil presiden di Motilal Oswal.
Baca Juga: Turun Rp 2.000, harga emas Antam ada di level Rp 924.000 per gram pada Selasa (13/4)
Dolar yang lebih kuat menekan emas karena logam menjadi mahal bagi pembeli di luar Amerika Serikat. Sementara yield obligasi yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Sebuah survei yang dirilis pada hari Senin oleh Federal Reserve Bank of New York menunjukkan konsumen AS menaikkan ekspektasi inflasi mereka lagi pada bulan Maret setelah kenaikan bertahap dalam beberapa bulan terakhir dan menjadi lebih positif tentang pasar kerja, meningkatkan imbal hasil US Treasury dan dolar.
"Sulit untuk membayangkan bahwa emas tidak akan naik hari ini jika data menunjukkan inflasi yang lebih tinggi, tetapi ada kemungkinan besar emas akan mundur akhir pekan ini jika data penjualan ritel positif pada hari Kamis," kata Stephen Innes, kepala analis pasar global di perusahaan jasa keuangan Axi.
Sementara itu, Presiden Fed Boston Eric Rosengren mengatakan ekonomi AS mungkin melihat perputaran substansial tahun ini sebagai akibat dari kebijakan moneter dan fiskal yang akomodatif, tetapi pasar kerja masih memiliki banyak ruang untuk pertumbuhan.
Baca Juga: Harga emas terkoreksi, dipicu kenaikan yield US Treasury
Namun, ada "ketidaksepakatan antara pasar dan The Fed", kata analis IG Market Kyle Rodda.
"Meskipun beberapa suara kuat dari The Fed telah berjanji untuk mentolerir inflasi dan menjaga suku bunga turun sampai ekonomi pulih ke tingkat yang memuaskan, pasar berpikir bank sentral harus melakukan pengurangan pada awal 2022," kata Rodda.
Di tempat lain, harga perak turun 0,1% menjadi US$ 24,81 per ons troi, paladium datar di US$ 2.676,70 per on stroi. Platinum merosot 0,2% menjadi US$ 1.166,82.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News