Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
SIDNEY. Bursa regional kembali menguat di awal perdagangan, Senin (22/9) ditopang kenaikan di Selandia Baru. Namun di negara sisa kawasan lainnya pasar saham bergerak konsolidasi cenderung menguat.
MSCI Asia Pacific Index naik 0,1% ke 144,65 pada pukul 9.04 waktu Tokyo. Indeks Topix di Jepang naik 0,2%, Kospi di Korea Selatan turun 0,2%, dan S&P/ASX 200 Index di Australia tak banyak berubah.
Indeks NZX 50 di Selandia Baru melompat 1,4%. Saham-saham BUMN setempat melesat setelah pemilu yang digelar pekan lalu kembali memenangkan John Key sebagai perdana menteri untuk kali ketiga.
Di luar euforia pemilu Selandia Baru, bursa di kawasan cenderung konsolidasi, menghadapi rencana kenaikan bunga acuan Amerika Serikat yang semakin dekat. Kemarin, Menteri Keuangan Indonesia Chatib Basri di Australia mengatakan, negara-negara berkembang bakal mencatat pertumbuhan ekonomi lebih kecil tahun depan terimbas kenaikan biaya di AS.
"Kami berekspektasi, pergerakan kurva yield akan lebih datar dan pasar saham akan kehilangan momentum. Kami memperkirakan, volatilitas akan naik dalam beberapa bulan mendatang," kata Stewart Richardson, Chief Investment officer di RMG Wealth Management LLP, di London.
Bank sentral AS, Federal Reserve sebelumnya mengatakan akan menjaga bunga rendah setelah program quantitative easing berakhir. Namun, tren kenaikan bunga setelah itu diperkirakan lebih kencang. Rata-rata ekonom dan analis memperkirakan Fed rate di kisaran 1,375% di akhir 2015. Sedangkan The Fed bilang, bunga mungkin di 3,75% pada akhir tahun 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News