Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Pada akhir pekan lalu (19/9), bursa Asia memberikan sinyal bullish. KAda beberapa faktor yang menyebabkan bursa Asia menghijau.
Pertama, kebijakan stimulus China. Seperti yang diketahui, pada Kamis malam, People's Bank of China memangkas suku bunga repo 14 harian sebesar 20 basis poin menjadi 3,5% untuk menurunkan biaya pinjaman jangka pendek bagi perbankan. Traders juga mengatakan, bank sentral China juga menyuntikkan dana segar senilai US$ 1,3 miliar ke pasar uang pada pekan lalu.
Langkah tersebut dilakukan POBC beberapa hari setelah bank sentral dipercayai telah menyuntikkan dana senilai US$ 81 miliar ke lima bank terbesar di China.
Kedua, Skotlandia memutuskan untuk tidak memisahkan diri dari Inggris. Kondisi itu mendongkrak performa poundsterling ke level paling perkasa dalam dua tahun terakhir versus euro dan menguat ke level dua pekan terakhir versus dollar AS.
Ketiga, fokus pasar tertuju pada pelaksanaan initial public offering (IPO) Alibaba Group Holding. Perusahaan e-commerce tersebut menetapkan harga saham IPO mereka di level US$ 68 per saham.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average ditutup naik 1,7% ke level tertingginya sejak 2007 silam. Sedangkan indeks Shanghai Composite naik 0,5%, indeks Hang Seng Hong Kong naik 1%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News