Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas terkoreksi pada perdagangan harian namun masih mencatat penguatan dalam sebulan terakhir. Investor menimbang kekhawatiran atas ancaman nuklir Korea Utara serta sinyal perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, Kamis (31/8) pukul 19.01 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember 2017 di Commodity Exchange melemah 0,25% ke level US$ 1.310,8 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Sepanjang Agustus, emas menanjak 3%.
Pemerintahan Donald Trump menyampaikan sinyal beragam atas provokasi Korea Utara. Sementara Presiden Trump menolak gagal untuk bernegosiasi dengan rezim Kim Jong Un. Kepala Pertahanan menyatakan AS belum kehabisan pilihan diplomatiknya.
Di samping isu tersebut, AS telah merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal II-2017 yang direvisi naik ke laju tercepat dalam dua tahun. Selanjutnya, pelaku pasar menanti data tenaga kerja negeri Paman Sam yang akan dirilis akhir pekan ini.
"Data pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat serta tenaga kerja yang diprediksi meningkat mendukung kebijakan pengetatan The Fed, dengan inflasi yang bergerak lebih tinggi," kata John Sharma, Ekonom National Australia Bank, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (31/8). "Tetapi tensi tetap tinggi di semenanjung Korea," imbuhnya.
Sharma memperkirakan harga emas bisa meroket ke US$ 1.400 per ons troi jika situasi memburuk dan ancaman bentrokan militer semakin dekat. Namun jika ketegangan mereda, maka emas kemungkinan kembali ke level US$ 1.250 - US$ 1.270 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News