Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,26% ke level 5.114,709 pada perdagangan Selasa (21/7). Pada perdagangan besok, Rabu (22/7) analis menilai IHSG masih memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh pengujian vaksin Corona (Covid-19) yang akan dilakukan oleh pemerintah.
Holding BUMN farmasi, PT Bio Farma, siap melakukan uji klinis tahap III untuk vaksin Covid-19. Sebagai tahap awal uji klinis III, sebanyak 2.400 vaksin dari Sinovac, China, sudah tiba di Tanah Air pada 19 Juli 2020. Vaksin ini akan digunakan untuk kebutuhan fase uji klinis tahap III pada Agustus 2020 mendatang.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 diujicoba di Indonesia, simak rekomendasi analis untuk saham farmasi
“Investor kelihatannya menyambut baik kabar akan diadakannya uji lanjutan untuk vaksin corona yang akan diadakan di Indonesia,” ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Selasa (21/7).
Selain itu, harga sejumlah komoditas yang saat ini bergerak uptrend juga ikut memberi sentimen penguatan ke emiten-emiten pertambangan dan agrikultur, yang pada akhirnya berpotensi menyumbang penguatan bagi IHSG.
Sehingga, IHSG berpotensi kembali melanjutkan penguatan dengan level resistance di 5.140 dan support di level 5.072 pada perdagangan besok.
Namun, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memprediksi, IHSG akan cenderung melemah pada perdagangan besok. Sebab, meredanya sentimen terkait perkembangan penelitian vaksin Covid-19 dapat menjadi salah satu pemicu aksi ambil untung (profit taking).
Faktor lainnya adalah kecenderungan wait and see pelaku pasar terhadap laporan keuangan emiten di kuartal II-2020 dan antisipasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2020.
Baca Juga: IHSG menguat 1,26% ke 5.114 pada akhir perdagangan Selasa (21/7), asing beli BMRI
Secara teknikal, Valdy menilai IHSG kembali gagal resistance breakout pada level 5.120-5.130. Selain itu, kenaikan IHSG pada hari ini juga belum divalidasi oleh volume transaksi.
“Oleh sebab itu, IHSG diperkirakan terkoreksi ke kisaran 5.075-5.100,” terang Valdy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News