kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.134   66,00   0,41%
  • IDX 7.090   106,44   1,52%
  • KOMPAS100 1.059   18,57   1,79%
  • LQ45 832   15,44   1,89%
  • ISSI 215   2,37   1,12%
  • IDX30 424   8,09   1,94%
  • IDXHIDIV20 511   9,36   1,87%
  • IDX80 121   2,07   1,75%
  • IDXV30 125   0,81   0,65%
  • IDXQ30 142   2,54   1,83%

Sekuritisasi, JSMR lepas 70% revenue Jagorawi


Jumat, 18 Agustus 2017 / 17:13 WIB
Sekuritisasi, JSMR lepas 70% revenue Jagorawi


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melakukan sekuritisasi aset dengan menerbitkan KIK EBA Mandiri JSMR01. Dengan sekuritisasi ini, JSMR akan melepas pendapatan dari tol ruas Jagorawi dalam jangka waktu lima tahun dengan nilai maksimum Rp 2 triliun.

“Sebagaimana diketahui bahwa saat ini JSMR gencar menyelesaikan pembangunan 31 ruas jalan tol yang kami miliki. Kami targetkan untuk beroperasi semua pada tahun 2019. Untuk mereleasisakan itu tentunya JSMR membutuhkan funding,” tutur Direktur Utama JSMR Dessy Aryani, Jumat (18/8).

Sekuritisasi berbasis future revenue based securities (FRBS) ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan JSMR. Dessy menjelaskan, pada sekuritisasi ini, JSMR tidak melepas 100% revenue dari ruas tol Jakarta-Bogor-Ciawi, melainkan hanya 70%. “Dari Rp 700 miliar kita akan lepas Rp 400 miliar selama 5 tahun. Sehingga totalnya adalah Rp 2 triliun,” paparnya.

Selain itu, Direktur Keuangan JSMR Donny Arsal bilang, pendapatan sebesar Rp 400 miliar itu dijual dalam dua kelas, yakni kelas A dan kelas B. Kelas A diterbitkan melalui penawaran umum, sedangkan kelas B diterbitkan melalui penawaran terbatas. “Kelas A itu senior. Ada 7% kelas B yang akan protect kalau terjadi risiko di kelas A,” tutur Donny.

Lanjut Donny, sekuritisasi ini dirancang sedemikian rupa agar tidak mengurangi revenue dan aset JSMR tetap kuat. JSMR menyasar target institusional investor dalam sekuritisasi ini seperti dana pensiun, dan institusi lainnya. “Ini kita bikin sederhana dulu, investor juga perlu waktu untuk digest, untuk melihat perkembangannya dan struktur kita relatif lebih balance,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×