kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sektor telekomunikasi menopang indeks infrastruktur


Jumat, 17 Mei 2019 / 22:00 WIB
Sektor telekomunikasi menopang indeks infrastruktur


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara year to date (ytd), IHSG turun 5,93%. Tapi, ada empat indeks sektoral mencatat penurunan yang lebih mini daripada IHSG hingga Jumat (17/5).

Sejak awal tahun hingga pertengahan Mei, indeks sektor perdagangan, jasa dan investasi turun 0,17%. Indeks sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi turun 0,62%. Indeks sektor keuangan turun 1,02%. Satu lagi indeks yang mencetak penurunan lebih kecil daripada IHSG adalah sektor properti dan konstruksi, sebesar 4,15%. 

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, ada beberapa emiten yang masih menopang sektor infrastruktur, terutama dari subsektor telekomunikasi. "Yang paling besar itu telekomunikasi, seperti Telkom (TLKM), Indosat Ooredoo (ISAT), dan XL Axiata (EXCL)," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (17/5).

Sementara dari subsektor lainnya, yang paling banyak menyumbang peningkatan adalah perusahaan BUMN, seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Secara ytd, harga saham TLKM turun 6,4% ke Rp 3.510. Harga saham ISAT masih menguat 1,78% pada periode yang sama menjadi Rp 1.715 per saham. Sedangkan harga saham EXCL menguat 28,28% ke Rp 2.540 per saham. 

Saham JSMR menguat 17,41% ke Rp 5.025 per saham sejak awal tahun hingga hari ini. Sedangkan harga saham PGAS turun 12,03% ytd ke Rp 1.865 per saham.

Menurut Wawan, saham-saham tersebut dipandang masih bisa memberikan kontribusi berupa potensi pendapatan yang paing baik. Dengan begitu, harga saham ini tidak akan terlalu jatuh di tengah indeks saham yang berada dalam tren melemah.

Ke depannya, Wawan melihat indeks saham sektor ini masih akan cukup baik karena bisnis sektor ini merupakan yang dibutuhkan orang dalam kehidupan sehari-hari. Sebut saja layanan data, jalan tol, dan gas. Apalagi, emiten-emiten BUMN biasanya memberikan rasio pembayaran dividen yang cukup tinggi.

Wawan merekomendasikan buy saham TLKM. Menurut dia, pertumbuhan pendapatan Telkom masih akan positif. Apalagi, saham ini memiliki kapitalisasi pasar yang besar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×