Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor ritel dinilai masih akan tertekan dengan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan level 4 yang diberlakukan pada periode Juli-Agustus.
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya melihat, adanya PPKM di kuartal ketiga 2021 tentu akan menekan kinerja emiten di sektor ini. Ia berpandangan, bakal ada penurunan bottom line, bahkan dia melihat PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dapat mencatatkan kerugian di semester ini.
Akan tetapi, prospek di kuartal keempat 2021 diprediksi masih akan kuat seperti halnya terjadi di tahun lalu. “Apalagi travel restriction masih ada, orang-orang masih belanja di dalam negeri, terutama untuk MAPI, jadi masih akan bagus untuk kuartal keempat 2021,” kata Christine kepada Kontan.co.id, Jumat (3/9).
Baca Juga: Tekanan sektor ritel masih besar di semester kedua, simak rekomendasi ACES dan MAPI
Christine menaksir, apabila ekonomi kembali dibuka sepenuhnya di kuartal keempat 2021, maka akan ada kenaikan dari consumer confident index (CCI). Selain itu juga, hal tersebut akan mendorong retail sales index. “Kalau dibuka sepenuhnya dan PPKM ada di level 1, ini akan membuat traffic ke pertokoan kembali naik,” kata diua.
Christine juga melihat, adanya PPKM dan gelombang baru Covid-19 akan menjadi sentimen negatif. Namun, dia melihat adanya ancaman dari e-commerce yang ke depannya semakin marak dinilai akan pengaruhi kinerja emiten ritel.
Baca Juga: PPKM menahan laju konsumsi rumah tangga kuartal ketiga 2021
“Kalau e-commerce makin marak, takutnya ada ancaman dari situ, terutama perusahaan yang tidak dapat mengimbangi pertumbuhan digital. Kalau perusahaannya bisa inisiatif untuk membuat platform digital bakal masih bisa bertahan,” imbuh Christine.
Di sektor ini pilihan utama Christine adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Dia rekomendasikan trading buy untuk LPPF dengan target harga Rp 3.000 per saham. Sedangkan saham MAPI direkomendasikan trading buy dengan target harga Rp 750 per saham.
Baca Juga: Aprindo harap sektor industri ritel masuk sektor prioritas pada tahun depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
