kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sektor pariwisata terpuruk, kinerja Bayu Buana (BAYU) di paruh pertama tertekan


Kamis, 13 Agustus 2020 / 17:19 WIB
Sektor pariwisata terpuruk, kinerja Bayu Buana (BAYU) di paruh pertama tertekan
ILUSTRASI. Agen penjualan Bayu Buana


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bayu Buana Tbk (BAYU) tertekan di sepanjang semester I-2020 akibat pandemi virus corona (Covid-19). Perusahaan yang bergerak di bidang usaha penyelenggaraan perjalanan dan wisata ini mencatatkan penurunan pendapatan hingga 60,91% year on year (yoy) menjadi Rp 408,82 miliar dan membukukan rugi bersih senilai Rp 7,04 miliar di paruh pertama tahun ini.

Direktur Utama BAYU Agustinus Pake Seko menjelaskan, wabah Covid-19 memberikan dampak signifikan pada kinerja Bayu Buana di semester I 2020. 

Dua segmentasi pasar BAYU yakni korporasi dan ritel yang masing-masing berkontribusi 70% dan 30% ke pendapatan mencatatkan penurunan permintaan. 

Baca Juga: Ini rencana ekspansi Bayu Buana (BAYU) di tahun ini

"Akibat Covid-19 klien korporasi mengubah kebijakan perjalanan untuk agenda yang benar-benar penting, selain itu kegiatan meeting ditiadakan dan diganti secara virtual," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (13/8).

Kemudian dari segmen ritel yang menyasar pasar menengah ke atas, diakui Agustinus mengalami penurunan permintaan karena aktivitas berlibur ditunda selama pandemi Covid-19. Hal ini sejalan dengan perhatian segmen tersebut yang lebih memprioritaskan keamanan dan kesehatan. 

Sejalan dengan sektor pariwisata yang kontraksi, Agustinus memaparkan  dari sisi supplier seperti maskapai penerbangan maupun hotel juga mengalami penurunan.

Agustinus menjelaskan selama pandemi Corona maskapai mengurangi jumlah penerbangan bahkan menutup rute-rute tertentu. Begitu juga dengan partner hotel yang menutup aktivitas bisnis atau ada yang tetap buka dengan jumlah kamar terbatas. 

"Oleh karenanya jika kinerja perusahaan turun di semester I 2020  adalah hal yang wajar. Hal tersebut tidak menggambarkan kami kehilangan nilai (value) di mata klien," kata Agustinus. 

Baca Juga: Bayu Buana (BAYU) catatkan kinerja positif sepanjang kuartal I-2019

Melansir materi paparan publik BAYU, beban usaha untuk periode enam bulan tahun ini turun dari sebelumnya Rp 52,79 miliar di Juni 2019 menjadi Rp 45,97 miliar. Penurunan beban usaha terjadi pada beban penjualan dan beban umum & administrasi. 

Di sisi lain hingga akhir Juni 2020, Bayu Buana mencatatkan total liabilitas senilai Rp 331,44 miliar dan ekuitas Rp 409,97 miliar. Adapun asetnya senilai Rp 741,41 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×