Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
Sama optimistisnya, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama juga memperkirakan PMI Manufaktur Indonesia masih berpotensi berkembang, Ia memprediksi PMI Manufaktur Indonesia bisa menyentuh level 54,4 untuk jangka panjang. Ini memungkinkan tercapai, mengingat pemulihan ekonomi akan lebih terakselerasi di kuartal II 2020.
Ia pun melihat, sektor kesehatan masih akan berkembang ke depan karena vaksinasi massal masih terus berlangsung. Sehingga, permintaan terkait kesehatan akan terus ada.
Baca Juga: IHSG menguat 0,56% ke 6.077 pada perdagangan Rabu (3/2), asing net buy Rp 4,74 T
"Ini bisa menjadi perbaikan kinerja terhadap emiten-emiten kesehatan," imbuhnya kepada Kontan.co.id, Rabu (3/2). Terhadap saham farmasi Nafan cenderung menjagokan saham KLBF dibanding yang lain, mengingat saham ini memiliki likuiditas paling baik.
Selain itu, Nafan mengungkapkan saham-saham barang konsumen lain seperti INDF, ICBP, HMSP, dan GGRM juga menarik. Tidak ketinggalan ASII pun tidak kalah atraktif.
Saham-saham tersebut menarik mengingat pemulihan daya beli masyarakat akan membaik seiring dengan berlangsungnya vaksinasi dan upaya pemerintah menanggulangi pandemi melalui Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Selanjutnya: Mengekor bursa global, IHSG hari ini menguat 0,56%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News