Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Terlebih lagi saham INDF dan UNVR menurut Herditya dijadikan pilihan bagi investor untuk saham-saham defensif. Sebab kedua emiten ini juga masuk dalam sektor konsumer. Menurut Herditya sentimen yang menerpa perekonomian domestik dan global salah satunya resesi Amerika Serikat (AS) dan perang dagang membuat investor beralih ke sektor yang lebih aman.
Herditya merekomendasikan investor untuk masuk ke saham defensif salah satunya UNVR. Tapi jangan terburu-buru, saham UNVR saat ini harganya masih lumayan. Investor bisa menunggu dulu sampai saham UNVR terkoreksi lagi.
Baca Juga: IHSG melempem, enam indeks sektoral ikut loyo siang ini (2/9)
Sukarno bilang saham INTP dan SMGR akan kena angin segar dengan pengumuman ibu kota baru di Kalimantan. Sedangkan untuk BRPT salah satunya karena faktor teknikal yang kinerjanya juga inline dengan perusahaan afiliasinya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Kinerja TPIA disinyalir akan bagus dengan adanya sentimen penurunan harga minyak dan kerjas ama dengan Mubadala dan OMV dalam rangka mengeskplor peluang petrokimia di Indonesia. Jadi di saat TPIA bagus, otomatis BRPT juga akan kena imbas baiknya.
Sukarno merekomendasi buy on weakness untuk INTP dengan target harga Rp 25.725 dan SMGR di target harga Rp 16.800. Adapun untuk BRPT Sukarno merekomendasikan trading buy dengan target harga jangka pendek hingga menengah Rp 1.100.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News