kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.180   38,89   0,54%
  • KOMPAS100 1.103   7,53   0,69%
  • LQ45 872   6,12   0,71%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 445   2,31   0,52%
  • IDXHIDIV20 536   1,54   0,29%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 148   0,48   0,33%

Sektor Industrial Tertekan Pelemahan ASII dan UNTR, Cek Rekomendasi Analis


Kamis, 13 Juni 2024 / 05:50 WIB
Sektor Industrial Tertekan Pelemahan ASII dan UNTR, Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas dekat papan digital pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (27/2/2024). Sektor Industrial Tertekan Pelemahan ASII dan UNTR, Cek Rekomendasi Analis.


Reporter: Muhammad Musa | Editor: Noverius Laoli

Sementara analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, secara teknikal pergerakan IDX Industrials masih berada di fase downtrend dan masih didominasi oleh volume penjualan.

Ia memperkirakan, IDX Industrials masih rawan melanjutkan downtrend-nya untuk menguji area 886.

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer menyampaikan, sejak bulan Maret kinerja sektor industri menurun akibat pelemahan kinerja harga saham tertentu yang memiliki porsi besar pada indeks ini, dalam hal ini penurunan saham ASII sejak awal tahun 2024.

Baca Juga: Kinerja HM Sampoerna (HMSP) Tahun Ini Diprediksi Tertekan, Cek Rekomendasi Analis

Selain itu, sentimen besar seperti pelemahan nilai tukar rupiah juga turut menyumbang penurunan tersebut. “Sentimen negatif ini tidak hanya berdampak di sektor industri tetapi di hampir semua sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI),” kata Miftahul kepada Kontan, Rabu (12/6).

Dirinya juga melihat bahwa kinerja fundamental dan pergerakan harga saham-saham di sektor industrial cukup beragam di awal tahun.

Menurutnya, sektor ini merupakan salah satu sektor dengan segmen bisnis yang cukup beragam. Hal tersebut membuat prospek dari tiap emiten berbeda-beda. “Tapi secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi serta perbaikan nilai tukar rupiah kami kira masih menjadi concern di industri ini,” imbuhnya.

Miftahul merekomendasikan untuk “trading buy” terhadap saham ASII dengan target harga Rp 4.580.

Baca Juga: Laba Unilever (UNVR) Tergelincir 10,51% Jadi Rp 4,8 Triliun, Cek Rekomendasi Analis

Secara teknikal, Herditya mencermati untuk “wait and see” terhadap saham ASII dan UNTR dengan rentang support resistance masing-masing di level Rp 4.290 – Rp 4.450 dan Rp 21.775 – 22.400. Selain itu, dirinya juga cenderung untuk “speculative buy” pada saham MARK dengan target harga Rp 965 – Rp 1.020.

Nafan sendiri merekomendasikan untuk akumlulasi saham ASII dan UNTR dengan target harga masing-masing di angka Rp 4.900 dan Rp 27.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×