kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sektor belum pulih, Adhi Karya akan IPO dua anak usaha di semester kedua


Minggu, 03 Februari 2019 / 11:41 WIB
Sektor belum pulih, Adhi Karya akan IPO dua anak usaha di semester kedua


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sukses menguat hingga 5,56% sepanjang 2019, rupanya belum cukup memberikan kepercayaan kepada perusahaan untuk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal tahun ini.

Direktur Keuangan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Entus Asnawi M mengatakan, ADHI masih menunggu kondisi pasar yang lebih baik untuk menggelar penawaran saham perdana (IPO) anak usahanya. Sebagaimana diketahui, rencana tahun ini ADHI akan mendorong dua anak usahanya melantai di bursa.

"Tahun ini ada PT Adhi Persada Gedung (APG) dan PT Adhi Commuter Properti (ACP). Tapi sekarang belum (IPO), kita masih nunggu market," kata Entus, Jumat (1/2).

Bahkan, jika kondisi pasar saham belum memungkinkan, Entus menilai potensi untuk anak usaha ADHI melantai di bursa bisa semakin mundur di tahun depan. Dia pun belum bisa mengungkapkan anak usaha mana yang bakal diprioritaskan lebih dulu untuk IPO tahun ini. "Meskipun IHSG bagus, tapi sektornya kan belum. Jadi lihat market-nya," ujarnya.

Entus mengungkapkan, bahwa kinerja sektor bisnis anak usahanya tersebut, yakni sektor properti masih belum bergerak sebaik tahun-tahun sebelumnya. Sebagaimana diketahui, dalam beberapa tahun kinerja sektor properti melambat, dan kini harus dihadapkan pada tantangan suku bunga tinggi.

"Sektornya kan masih belum seperti tahun tahun yang lalu. Ini bisa dilihat dari indikatornya misalnya, price earning (PE) masih rendah," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama ADHI Budi Harto masih berharap kedua anak usahanya tersebut bisa melantai di bursa paling cepat semester II 2019. Alasannya, sembari menunggu kondisi pasar yang mulai bertumbuh lagi. "IPO dua-duanya sekitar 30% (dari total saham perusahaan), untuk APG kira kira Rp 2 triliun dan ACP di atas Rp 3 triliun," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×