kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah saham LQ45 dan IDX30 turun dalam, begini rekomendasi analis


Kamis, 13 Februari 2020 / 05:30 WIB
Sejumlah saham LQ45 dan IDX30 turun dalam, begini rekomendasi analis


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang satu tahun ke belakang, mayoritas saham dalam indeks LQ45 dan IDX30 mencatatkan penurunan. Pada indeks LQ45, penurunan saham terdalam terjadi pada PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), yakni mencapai 52,92% per Rabu (12/2). Disusul oleh PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang turun 52,15% serta PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang merosot 49,20%.

Penurunan harga saham terdalam selanjutnya terjadi pada PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL).

Sementara itu, pada indeks IDX30, penurunan terdalam terjadi pada INKP sebesar 49,20%, kemudian JPFA 48,02%, dan HMSP 47,07%. Disusul PTBA, WSKT, PGAS, PT PP Tbk (PTPP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Baca Juga: IHSG turun 0,69% pada Rabu (12/2), investor asing masih tercatat net buy

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, kemungkinan saham-saham tersebut untuk meneruskan penurunan masih cukup besar, mengingat indeks sedang memasuki fase bearish. Meskipun begitu, Chris melihat saat ini menjadi waktu yang tepat untuk mulai membeli sejumlah saham di atas.

Pasalnya, Chris melihat prospek yang menarik pada sejumlah saham tersebut. Mereka adalah LPPF, AKRA, PGAS, PTBA, GGRM, dan UNTR. Saham LPPF dan PGAS dipilih karena secara teknikal sudah menyentuh level support dan mulai kembali menguat. Kemudian, untuk AKRA, Chris melihat penurunan harga minyak dunia yang tengah berlangsung akan memberi pengaruh positif pada kinerja perusahaan ini selanjutnya.

Sementara itu, PTBA menunjukkan kinerja perusahaan yang cenderung stabil dengan valuasi fundamental yang murah. "Hal tersebut membuat saham ini layak untuk mulai dilakukan pembelian dan secara teknikal juga PTBA mulai kembali menguat setelah menyentuh area support kuatnya," kata Chris kepada Kontan.co.id, Rabu (12/2).

Baca Juga: Ada rencana akuisisi, saham ICBP dan INDF justru terkoreksi

Untuk GGRM dan UNTR, potensi kenaikannya didorong oleh kinerja kedua perusahaan ini yang masih membukukan kenaikan pendapatan. Chris memprediksi, harga saham LPPF dapat turun hingga menyentuh harga Rp 2.900 per saham, AKRA Rp 3.800 per saham, PGAS Rp 1.400 per saham, PTBA Rp 2.400 per saham, GGRM Rp 54.000 per saham, dan UNTR Rp 22.000 per saham.

Kemudian, target harga LPPF dapat mencapai Rp 3.500 per saham, AKRA Rp 4.200 per saham, PGAS Rp 1.700 per saham, PTBA Rp 2.600 per saham, GGRM Rp 61.000 per saham, dan UNTR Rp 17.000 per saham.

Per Rabu (12/2), harga saham LPPF berada di level Rp 3.230 per saham, AKRA Rp 3.120 per saham, PGAS Rp 1.495 per saham, PTBA Rp 2.280 per saham, GGRM Rp 55.200 per saham, dan UNTR Rp 17.700 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×