Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun 4,42% atau 319,16 poin ke 6.909,75 pada perdagangan Senin (9/5). Respons pasar terhadap kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pekan lalu menjadi penekan utama IHSG.
Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih atau net sell Rp 2,59 triliun di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing ada BBCA Rp 1,3 triliun, BBRI Rp 690,7 miliar, dan TLKM Rp 284,8 miliar.
Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana tekanan IHSG berasal dari efek kenaikan suku bunga The Fed dan antisipasi lonjakan kasus Covid-19 pascamudik lebaran.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Susunan Portofolio Investasi di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga
Wawan menyebutkan saat ini, investor juga masih menunggu respons Bank Indonesia (BI). Sebab pelaku pasar masih menerka-nerka langkah kebijakan bank sentral Indonesia. Dia memprediksi BI dapat menaikkan tingkat suku bunga antara 25 bps sampai 50 bps.
Dia menilai setelah kebijakan The Fed pelaku pasar sudah memiliki ekspektasi bahwa BI akan menaikkan tingkat suku bunga. Ditambah, Badan Pusat Statistik melaporkan inflasi pada April 2022 mencapai 0,95% secara bulanan (mom) atau 3,47% secara tahunan (yoy).
"Ekspektasi BI akan menaikkan suku bunga menjadi sangat besar, pasar akan antisipasi hal ini dulu. Justru saat suku bunga naik nanti bisa mendorong investor masuk lagi setelah ada kepastian, saat ini masih menerka berapa kenaikannya," papar Wawan kepada Kontan.co.id, Senin (9/5).
Baca Juga: IHSG Diramal Lanjutkan Pelemahan pada Selasa (10/5), Saham-Saham Ini Bisa Dilirik
Lebih lanjut, Wawan menjelaskan secara historis koreksi 20% merupakan hal wajar setelah IHSG all time high. Hal ini terlihat dari rata-rata tahunan nilai maximum drawdown (MDD) berada di kisaran 20%.
Lantas, jika IHSG bergerak kembali ke level 6.000 maka itu bukanlah hal aneh. Namun pergerakan ini memerlukan sentimen negatif yang kuat. "Saya melihat 6.900 akan menjadi support untuk minggu ini dan IHSG bisa technical rebound besok," imbuh dia.
Sementara, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mencermati dengan tekanan jual yang masih tertahan hingga penutupan dan belum terlihat adanya perlawanan aksi beli maka diperkirakan besok IHSG kembali akan terjadi tekanan jual.
Baca Juga: Pasar Merespons Keputusan The Fed, IHSG Terjun dari Level 7.000
"Diperkirakan besok tekanan jual masih akan berlanjut dengan support terdekat 6.842 dan berikutnya 6.800. Lebih dari level tersebut maka IHSG rawan melemah ke 6702," papar Ivan, Senin (9/5).
Adapun Ivan menilai dalam waktu dekat IHSG masih ada kemungkinan terjadi technical rebound setelah koreksi yang agresif ini dan kembali ke atas level 7.000. Namun, untuk jangka menengah pelaku pasar masih akan melihat seberapa efektif dampak atas kebijakan The Fed untuk mengendalikan inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News