kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah perusahaan menunda IPO di BEI, ini penyebabnya menurut analis


Rabu, 27 November 2019 / 20:35 WIB
Sejumlah perusahaan menunda IPO di BEI, ini penyebabnya menurut analis
ILUSTRASI. Ilustrasi pencatatan saham perdana IPO di Bursa Efek Indonesia BEI?Jakarta, Rabu (28/9).


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini sejumlah perusahaan menunda penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Selain itu, perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini didominasi dengan emisi kecil. 

Direktur Avere Investama Teguh Hidayat, mengatakan, dalam dua tahun ini pasar memang tidak bagus. Pada 2018 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 2,54% dalam setahun. Sedangkan sejak awal tahun ini hingga Rabu (27/11) IHSG sudah turun 2,77% ke level 6,023.19.

Baca Juga: Investor AS mulai rajin mengoleksi saham Manchester City

"Nah dalam kondisi ini, mau IPO apapun juga tidak akan laku. Penjamin emisi akan sulit mencari orang yang mau menyerap sebesar itu. Karena memang kondisi pasar buruk," ujar Teguh saat dihubungi Kontan, (27/11). 

Teguh menambahkan, dalam dua tahun ini bursa saham memang sedang banyak dirundung masalah. Terutama karena banyak investor asing yang menjual portofolionya (net sell). Teguh mencatat total net sell dalam dua tahun ini mencapai sekitar Rp 100 triliun.

Baca Juga: Simak rekomendasi analis untuk saham-saham jawara markets caps

"Pelaku pasar masih wait and see karena politik yang panas. Asing juga khawatir politik sehingga mereka keluar terus," ujar dia.  

Kendati begitu, Teguh melihat dalam dua tahun depan pasar akan mulai pulih. Sehingga perusahaan dengan emisi besar bisa melaksanakan IPO. 

Baca Juga: Banyak emiten menunda rencana IPO hingga BEI sepi emisi jumbo, ada apa?

Lebih lanjut, Teguh melihat rencana PT Uni-Charm Indonesia akan melantai pada 20 Desember 2019 mendatang bisa terserap oleh pasar. Pasalnya, pada akhir tahun biasanya pasar akan sedikit naik terutama adanya window dressing.

Di sisi lain, perusahaan tersebut memang merupakan perusahaan besar sehingga apabila tidak terserap oleh pasar maka perusahaan dan penjamin emisi mampu menyerap saham tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×