kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah Indikator Kinerja Bukalapak.com (BUKA) Membaik Sepanjang 2021


Rabu, 13 April 2022 / 20:24 WIB
Sejumlah Indikator Kinerja Bukalapak.com (BUKA) Membaik Sepanjang 2021
ILUSTRASI. Secara tahunan, TPV Bukalapak (BUKA) tumbuh 44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 122,6 triliun.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan kinerja keuangan untuk kuartal keempat yang berakhir pada 31 Desember 2021. Hasilnya, sejumlah indikator keuangan BUKA membaik.

BUKA mencatatkankenaikan  total processing value (TPV) 29% selama kuartal keempat tahun 2021 menjadi Rp 34,7 triliun. Secara tahunan, TPV Bukalapak tumbuh 44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 122,6 triliun.

Pertumbuhan TPV ini didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 26% dan kenaikan sebesar 14% pada average transaction value (ATV) sepanjang tahun 2020  sampai dengan 2021. Sebanyak 73% TPV BUKA berasal dari luar daerah tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat.

  Baca Juga: Jelang Lebaran, Pembiayaan Produk Elektronik Laris Manis

Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan BUKA. TPV Mitra pada kuartal keempat dan tahun penuh 2021 masing-masing  naik sebesar 90% dan 146% menjadi Rp 16,2 triliun dan Rp 56,2 triliun. Kontribusi Mitra terhadap TPV meningkat dari 32% pada kuartal keempat 2020 menjadi 47% pada kuartal keempat 2021.

ATV Mitra pada tahun lalu tumbuh sebesar 43% dibandingkan dengan tahun 2020. Hal ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh BUKA kepada para Mitra. Pada akhir Desember 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 11,8 juta, meningkat dari 6,9 juta pada akhir Desember 2020.

Dari sisi topline, pendapatan BUKA pada kuartal keempat 2021 tumbuh sebesar 29% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 521 miliar. Sepanjang 2021, pendapatan tumbuh 38% menjadi Rp 1,9 triliun.

Baca Juga: Hari Pertama Perdagangan, Saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Naik 13,02%

Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada kuartal keempat 2021 tumbuh sebesar 334% menjadi Rp 321 miliar, meningkat 56% dibandingkan kuartal ketiga 2021. Sementara itu, pendapatan pada tahun 2021 untuk Mitra Bukalapak tumbuh sebesar 311% menjadi Rp 818 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan BUKA meningkat dari 18% pada kuartal keempat 2020 menjadi 62% pada kuartal keempat 2021.

BUKA memiliki komitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan yang baik terhadap biaya operasional. Pada periode 2021, rasio beban operasional terhadap TPV turun menjadi 2,6% dibandingkan di periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 3,6%.

Pada periode kuartal keempat 2021, beban operasional menurun sebesar 3% secara year-on-year (yoy). Sedangkan pada periode tahun penuh 2021, beban operasional hanya meningkat 2% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan berbagai inisiatif baru yang diluncurkan oleh Bukalapak. Rasio biaya operasional terhadap TPV menurun dari 3,0% pada kuartal keempat 2020 menjadi 2,3% di kuartal keempat 2021.

Baca Juga: Susul GoTo dan Bukalapak, Pedagang Online di Marketplace Ini Menggelar IPO di BEI

Margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,3% pada tahun 2020 menjadi 0,2% terhadap TPV di 2021. Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari -0,1% di 2020 menjadi 0,1% di 2021, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -1,0% di 2020 menjadi -0,5% di sembilan bulan pertama 2021.

Bukalapak juga terus berhasil menekan kerugian earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA). Kerugian EBITDA pada 2021 membaik 6% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, dengan rasio kerugian EBITDA terhadap TPV yang membaik menjadi 1,3% dari sebelumnya 1,9% pada periode yang sama tahun lalu.

Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 7% menjadi Rp 1,70 triliun dari Rp 1,83 triliun pada 3020. Namun,  sepanjang 2021 kerugian bersih BUKA meningkat sebesar 24% menjadi Rp 1,67 triliun dari sebelumnya Rp 1,35 triliun. Kenaikan kerugian ini karena BUKA mendapat kredit pajak sebesar Rp 483 miliar pada 2020.

Di samping peningkatan efisiensi yang diiringi dengan pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas sebesar Rp 24,7 triliun pada akhir Desember 2021. 

Baca Juga: Simak Prospek Saham Bukalapak.com (BUKA) Pasca Lock-Up Dibuka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×