Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Hanya saja, kali ini sentimen dividen interim sebagai pendongkrak harga saham diperkirakan akan terbatas. Lantaran sentimen itu terbentur oleh tekanan yang sedang melanda pasar saham.
Kondisi ini tampak dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjun 3,4% ke level 7.059,65 pada Senin (5/8). Menurut Audi, koreksi ini lebih disebabkan psikologis pasar terhadap sentimen eksternal.
Namun, hal ini bisa membuat pelaku pasar merespos secara terbatas katalis dari dividen interim.
Baca Juga: Cek Saham-Saham yang Paling Banyak Dijual Asing Kemarin
Founder Stocknow.id Hendra Wardana sepakat, tekanan IHSG akan mengikis daya tarik terhadap katalis dari dividen interim. Dus, pelaku pasar harus semakin selektif untuk menghindari dividend trap di tengah goncangan bursa saham.
Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto punya pandangan serupa. Sejauh ini belum ada pergerakan signifikan dari saham yang akan membagi dividen interim. Apalagi ketika IHSG ikut melemah karena penurunan bursa global.
Dalam situasi seperti ini, ada kemungkinan investor asing akan melakukan posisi jual (net sell) dan bisa terjadi panic selling. Secara umum, William menyarankan posisi wait and see terlebih dulu.
Baca Juga: IHSG Turun Tajam di Awal Pekan, Saham-Saham Big Cap Perbankan Ini Banyak Dilego Asing
Tapi di antara saham pembagi dividen interim, William melihat saham AKRA, SMSM dan AMAR masih menarik untuk buy on weakness. Hendra juga merekomendasikan buy on weakness saham AKRA, dan trading buy saham SMSM.
Target harga AKRA Rp 1.560–Rp 1.680, dan SMSM Rp 2.400. Lalu Audi merekomendasikan trading buy SMSM dan speculative buy PSSI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News