kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sejumlah Emiten Tambah Kegiatan Usaha Baru, Simak Rekomendasi Sahamnya


Sabtu, 18 Juni 2022 / 06:30 WIB
Sejumlah Emiten Tambah Kegiatan Usaha Baru, Simak Rekomendasi Sahamnya


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten berencana menambah kegiatan usaha baru. Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), beberapa emiten yang akan melakukan diversifikasi itu ada PT Kino Indonesia Tbk (KINO), PT Transkon Jaya Tbk (TRJA), PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), dan PT Galva Technologies Tbk (GLVA). 

KINO akan menambah setidaknya 25 kegiatan usaha baru mulai dari menjalankan usaha industri pengasinan/pemanisan buah-buahan dan sayuran hingga industri alat kesehatan. Adapun rencana ini telah mengantongi restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar kemarin Rabu (15/6). 

Direktur KINO Budi Muljono mengungkapkan, penambahan kegiatan usaha ini sejalan dengan visi KINO sebagai perusahaan yang mengandalkan inovasi untuk terus bertumbuh di masa mendatang. 

"Kami melihat sektor-sektor ini sebagai katalis yang memiliki potensi untuk lebih baik lagi di masa mendatang. Bukan karena segmen saat ini sedang belum baik, tapi kami berpikir lebih jauh ke depan akan apa yang bisa menjadi tambahan bagi kami," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (16/6).

Baca Juga: Yuk Intip Rekomendasi Saham Cikarang Listrindo (POWR)

Untuk penambahan kegiatan usaha yang baru ini, KINO masih dapat menggunakan fasilitas yang ada. Sehingga, manajemen tidak terlalu membutuhkan tambahan pendanaan. 

"Jadi lebih ke utilisasi tambahan untuk mesin dan fasilitas penunjang produksi lainnya," imbuh dia. 

Dalam keterbukaan informasinya juga diungkapkan, berdasarkan proyeksi laba rugi, laba usaha KINO bisa meningkat antara 0,25% hingga 2,11% dengan dijalankannya rencana penambahan kegiatan usaha itu. Sementara laba (rugi) bersihnya bisa meningkat antara 0,21% sampai dengan 2,16%. 

Sementara itu, TRJA akan menambahkan kegiatan usaha utama di bidang aktivitas penyediaan tenaga kerja waktu tertentu dan kegiatan usaha penunjang dalam bidang aktivitas penyeleksian dan penempatan tenaga kerja dalam negeri. 

Head Investor Relation TRJA, Geraldine Simanjutak, mengungkapkan, dengan adanya penambahan kegiatan usaha ini, TRJA akan memiliki unit bisnis baru yang dapat menunjang kegiatan usaha yang telah ada.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Sarana Menara (TOWR) Berikut Ini

"Penambahan kegiatan usaha terkait tenaga kerja merupakan salah satu rencana strategis Perseroan agar kegiatan usaha tetap berjalan sekaligus memperoleh pangsa pasar baru yang lebih luas ke depannya," jelas Geraldine kepada Kontan.co.id, Jumat (17/6). 

Asal tahu saja, pasar TRJA saat ini adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri pertambangan batubara, nikel, emas, mineral, bahkan infrastruktur.

Adapun TRJA memperoleh permintaan dari pelanggan (customer), baik pelanggan  baru maupun pelanggan existing, untuk  menyediakan tenaga kerja tambahan sekaligus penempatan pada lokasi bisnis. Kebutuhan pada di bidang outsourcing ini peluang yang cukup besar. Oleh karena itu, rencana usaha perseroan dapat melengkapi kegiatan usaha yang saat ini sedang dijalankan. 

 

Manajemen TRJA pun memperkirakan, kenaikan pendapatan setelah adanya penambahan kegiatan usaha ini diproyeksi bisa mencapai 8% dari total pendapatan. Sedangkan laba bersihnya diharapkan meningkat lebih dari 25% dibanding tahun sebelumnya.

Selain KINO dan TRJA, PYFA juga berencana menambah kegiatan usaha baru dengan masuk ke industri barang plastik lainnya. Selain itu, PYFA juga akan menjalankan kegiatan usaha yang telah diatur dalam Anggaran Dasar namun belum dijalankan sebelumnya, yakni industri alat-alat laboratorium non-klinis, farmasi, dan kesehatan dari kaca, serta industri alat laboratorium klinis dari kaca. 

Adapun GLVA akan menambah kegiatan usaha berupa perdagangan besar alat laboratorium, alat farmasi dan alat kedokteran untuk manusia. Selain itu, GLVA juga kan masuk ke perdagangan besar alat fotografi dan barang optik, perdagangan besar mesin, peralatan, dan perlengkapan lainnya.

Penambahan kegiatan usaha perlu dicermati 

Analis Phillip Sekuritas Helen mengungkapkan, diversifikasi usaha menunjukkan adanya komitmen emiten dalam pengembangan dan perluasan usaha demi meningkatkan keuntungan dan juga memberi nilai tambah. Kendati begitu, Helen menekankan agar investor tetap memperhatikan prospek segmen usaha yang baru di masa mendatang. 

"Termasuk persaingan dengan perusahaan yang sudah eksisting," kata Helen kepada Kontan.co.id, Jumat (17/6). Selain itu, investor disarankan melihat kaitannya usaha yang ditambahkan dengan kegiatan yang dijalankan oleh masing-masing emiten saat ini. 

Secara teknikal, Analis Phillip Sekuritas, Joshua Marcius, cenderung mencermati saham KINO dan TRJA. Untuk KINO, pergerakan sahamnya sedang bergerak di atas trendline bullish dan masih tertahan di atas area support 3.460 sehingga masih ada potensi untuk meneruskan trend bullish sampai ke area resistance 4.270/4,490 selama pergerakannya masih tertahan di atas area support tersebut. 

"Rekomendasi yang dapat disarankan adalah hold," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (17/6). 

Untuk TRJA, pergerakannya masih bergerak dalam tren bearish dan telah breakout dari pola ascending broadening wedge. Sehingga, ada peluang untuk bergerak melemah lebih lanjut ke level harga support 202 selama pergerakan harganya masih tertahan oleh trendline bawah dari pola ascending broadening wedge dan area resistance 244. 

"Rekomendasi yang dapat disarankan terhadap TRJA adalah wait and see," imbuh dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×