Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
Senior Equity Analyst Phillip Sekuritas Indonesia, Helen, menambahkan bahwa peningkatan mobilitas akan turut mendongkrak perputaran dana di tengah masyarakat. Dengan kenaikan konsumsi, Helen menilai situasi ini menambah daya tarik bagi saham-saham di sektor consumer, terutama ritel.
Hanya saja, Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian mengingatkan katalis positif Nataru terhadap pergerakan saham hanya jangka pendek saja. Apalagi dalam kecenderungan saat ini, pelaku pasar tampak sudah mengantisipasi, sehingga dampak terhadap kenaikan saham tidak begitu signifikan.
Pengamat pasar modal & Founder WH-Project William Hartanto sepakat, momen Nataru secara umum tetap membawa sentimen positif. Tapi, perlu dicermati pada periode akhir tahun seperti saat ini biasanya sebagian pelaku pasar akan melakukan profit taking dan transaksi mulai sepi.
Meski begitu, momen ini masih layak dimanfaatkan untuk koleksi saham-saham ritel seperti ACES, ERAA dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Emiten di bisnis transportasi PT Adi Sarana Armada Tk (ASSA) emiten properti yang punya bisnis komersial seperti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), serta buy untuk saham JSMR.
Helen menjagokan saham emiten ritel ACES, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Ayu turut merekomendasikan MAPI, untuk target harga Rp 1.950. Selain itu, Ayu menyodorkan saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) dengan target harga di Rp 1.920 per saham.
Sedangkan Arinda melirik saham BIRD, SMRA, MAPI, JSMR, ERAA, PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News