kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,75   -7,60   -0.82%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah emiten kantongi prospek negatif dari Pefindo, begini pendapat analis


Rabu, 17 Juni 2020 / 20:51 WIB
Sejumlah emiten kantongi prospek negatif dari Pefindo, begini pendapat analis
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Rabu (17/6). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (17/06). Pada pukul 16.00 WIB, IHSG dit


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepekan terakhir, lembaga pemeringkat Fitch Ratings dan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan outlook atau prospek negatif ke sejumlah emiten, di antaranya PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Modernland Realty Tbk (MDLN). 

Berdasar penelusuran kontan, outlook negatif pada  CTRA menggambarkan tantangan signifikan yang akan dihadapi ke depan. Adapun Fitch Ratings mempertimbangkan prapenjualan teratribusi CTRA yang kemungkinan besar masih berada di bawah Rp 5 triliun. Asal tahu saja, sepanjang tahun 2013 hingga tahun 2018 yang berada di kisaran Rp 5 triliun hingga Rp 7 triliun.

Baca Juga: Kuartal I 2020, laba bersih Global Mediacom (BMTR) turun 46,83% jadi Rp 140,2 miliar

Pandemi Covid-19 meningkatkan resiko yang dihadapi berbagai pengembang properti hingga 18 bulan ke depan. Hal ini juga akan memperlambat CTRA untuk meraih prapenjualan minimum Rp 4 triliun tahun 2020 ini. Sebagai catatan, CTRA perlu mencapai prapenjualan minimum itu sehingga bisa mencapai batas Rp 5 triliun dalam jangka menengah. 

Asal tahu saja, Fitch Ratings menetapkan Jangka Panjang Issuer Default Rating CTRA di rating BB-. Untuk anak usahanya, PT Ciputra Residence (CTRR),  Peringkat Nasional Jangka Panjang diturunkan menjadi A dari sebelumnya A+. 

Sementara itu, Pefindo tercatat menurunkan peringkat PT Modernland Realty Tbk (MDLN) dan obligasi berkelanjutan I 2015 seri B menjadi idBBB- dari sebelumnya idBBB. Adapun outlook MDLN dipasang di CreditWatch dengan implikasi negatif. 

Asal tahu saja, penurunan peringkat obligasi itu lantaran Modernland pada 7 Juli 2020 mendatang memiliki obligasi jatuh tempo senilai Rp 150 miliar. 

Baca Juga: Analis: Kinerja mentereng TOWR didorong oleh pertumbuhan organik dan anorganik

Untuk kebutuhan dana yang cukup besar itu, MDLN akan bergantung dari dana eksternal. Akan tetapi hingga 11 Juni 2020, MDLN belum mengantongi fasilitas pinjaman. Padahal, untuk mendapat failitas kredit di tengah kondisi seperti ini tidaklah mudah mengingat sektor perbankan lebih selektif dalam membrikan fasilitas kredit. 

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menilai review yang diberikan lembaga pemeringkat di atas dipicu kondisi sektor properti di Indonesia yang sulit. Sebenarnya pengelolaan pendapatan CTRA masih cukup baik, akan tetapi kondisi yang lesu membuat peningkatannya tidak signifikan. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×