kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) bidik penjualan Rp 200 miliar di akhir tahun


Rabu, 04 Agustus 2021 / 07:40 WIB
Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) bidik penjualan Rp 200 miliar di akhir tahun


Reporter: Vina Elvira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemain industri tekstil benang, PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) membidik pertumbuhan penjualan yang positif di tahun ini. Manajemen memproyeksikan penjualan SBAT akan berada di angka Rp 200 miliar pada pengujung tahun nanti. 

"Kami menargetkan untuk periode akhir tahun 2021 Rp 200 miliar, dibandingkan tahun 2020 sekitar Rp 177,55 miliar. Jadi kami proyeksikan akan meningkat 15%-20%," ujar Direktur Utama SBAT, Jefri Junaedi dalam paparan publik virtual, Selasa (3/8). 

Jefri mengungkapkan, kinerja Sejahtera Bintang Abadi di tahun lalu memang terkendala karena beberapa faktor. Kebakaran di satu lini produksi membuat Sejahtera Bintang Abadi harus kehilangan kapasitas produksi sekitar 30%-40% di tahun lalu. 

"Dengan demikian penjualan kami drop di tahun 2020. Sejalan dengan penurunan penjualan, laba kotor pun ikut mengalami penurunan," ungkap Jefri. 

Baca Juga: Penjualan bersih Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) turun 43,7% pada tahun lalu

Sebagai gambaran, di tahun 2020 SBAT membukukan penjualan bersih sebesar Rp 177,55 miliar, atau turun 43,77% dari penjualan bersih di tahun 2019 yang mencapai Rp 315,79 miliar. 

Sementara itu dari sisi bottom line, SBAT tercatat masih membukukan rugi bersih tahun berjalan senilai Rp 5,88 miliar. Angka itu justru menyusut 86,86% secara tahunan atau yoy dari kerugian di tahun 2019 sebesar Rp 44,19 miliar. 

Meskipun begitu, pihaknya tetap optimistis di tahun ini SBAT akan membukukan kinerja yang lebih baik dibandingkan realisasi di tahun lalu. "Kami sedang menghadapi badai yang tidak mudah di seluruh dunia. Namun kami tetap optimistis dan selalu berpikir untuk maju," kata dia. 

Baca Juga: Incar pasar Eropa, SBAT teken perjanjian investasi dengan LDA Capital

Demi memuluskan kinerja bisnis di tahun ini, Jefri bilang SBAT akan melakukan ekspansi usaha lewat pembelian tiga set mesin open end. Rencananya, mesin-mesin tersebut akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2022 mendatang.

"Kami di tahun 2021 ini telah minta persetujuan dari pemegang saham untuk membeli mesin baru. Dengan demikian kalau tidak ada halangan, di akhir tahun mesin bisa datang dan otomatis volume produksi kami akan meningkat," imbuh Jefri. 

Lebih lanjut dia memaparkan, rencananya di akhir tahun ini SBAT akan menggelar rights issue sebesar Rp 130 miliar. Sejahtera Bintang Abadi akan menggunakan Rp 70 miliar dari dana rights issue untuk pembelian tiga set mesin open end tadi. "Kami tinggal proses di OJK kemungkinan, di akhir tahun 2021 atau awal tahun depan sudah sudah bisa terealisasi mesinnya," ujar Jefri. 

Adapun, hingga saat ini kapasitas produksi SBAT berada di kisaran 7.000 balls-7.500 balls. SBAT memperkirakan kapasitas akan meningkat sebanyak 750 balls menjadi maksimal 8.250 balls setelah adanya mesin baru. 

Baca Juga: Industri manufaktur pulih, ekspor Sejahtera Bintang Abadi meningkat

Selain ekspansi usaha lewat penambahan mesin, di tahun ini SBAT juga berencana akan memperluas basis pelanggan mereka di pasar ekspor. Sebab, market ekspor ini masih memiliki potensi besar. "Untuk ekspor karena pasar di lokal sudah mulai jenuh dan peluang untuk ekspor sangat besar," imbuh Jefri.

Sedikit informasi, pada tahun 2020 porsi penjualan ekspor Sejahtera Bintang Abadi berada di angka 22% atau Rp 60,05 miliar. Sementara untuk penjualan lokal, masih menjadi penopang dengan porsi 78% atau Rp 117,49 miliar. 

Hingga saat ini, SBAT telah menjajaki berbagai negara di pasar ekspor. Beberapa negara tujuan ekspor emiten ini adalah Korea Selatan, Jepang, Russia, Jerman, Kanada, Mesir, dan Uruguay.

Per Maret 2021, SBAT masih membukukan penurunan penjualan bersih sebesar 27,84% dari sebelumnya Rp 60,41 miliar di kuartal I-2020, turun menjadi Rp 43,59 miliar. 

Baca Juga: Bidik peluang, Sejahtera Bintang Abadi (SBAT) genjot ekspor ke Amerika Latin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×