Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) membukukan laba bersih senilai US$ 103,02 juta sepanjang kuartal pertama 2023, naik 60,2% dari realisasi laba bersih di kuartal pertama tahun lalu yang hanya US$ 62,80 juta.
Salah satu pendorong kenaikan laba bersih Harum Energy adalah segmen nikel. Pada kuartal pertama 2023, HRUM mencatatkan laba positif senilai US$ 12,0 juta dari entitas asosiasi, sebagian besar berasal dari investasi ekuitasnya di Infei Metal Industry (IMI) dan Nickel Mines Limited (NIC).
Rinciannya, laba dari IMI sebesar US$ 8,8 juta dan dari NIC sebesar US$ 3,2 juta. Pada periode yang sama, perusahaan tambang batubara ini juga menerima dividen tunai sebesar US$ 2,3 juta dari penyertaan modalnya di NIC.
Baca Juga: Kuartal I-2023, Volume Produksi & Penjualan Batubara Harum Energy (HRUM) Kompak Naik
Selama tiga bulan pertama tahun 2023, IMI berhasil memproduksi 5.935 ton logam nikel, menghasilkan EBITDA sebesar US$ 19,9 juta dan laba bersih sebesar US$ 19,9 juta untuk kuartal tersebut
Anak perusahaan HRUM yang bergerak di pertambangan nikel PT Position (POS) terus melanjutkan berbagai proses perijinan yang diperlukan sebelum pembangunan infrastruktur pertambangan dan kegiatan pra operasi lainnya.
Harum Energy telah menyelesaikan studi cakupan penambangan yang komprehensif pada September 2021, yang dilakukan untuk mendukung optimalisasi rencana tambang jangka panjang dan memastikan realisasi nilai ekonomi sumber daya yang optimal.
HRUM saat ini menargetkan produksi bijih nikel skala kecil dari POS akan dimulai pada kuartal keempat 2023.
Baca Juga: Laba Bersih Harum Energy (HRUM) Naik 60,2% per Kuartal Pertama 2023
Sebelumnya, Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara mengatakan, kontribusi sektor nikel terhadap laba bersih HRUM diharapkan akan meningkat cukup signifikan pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kontribusi tersebut akan datang dari smelter pertama di PT Infei Metal Industry yang sudah beroperasi sejak April 2022, yang diharapkan akan meningkatkan kontribusinya. Sebab, pada tahun 2023 smelter tersebut sudah dapat beroperasi secara penuh sesuai kapasitas tahunannya.
Kinerja HRUM juga didukung oleh solidnya operasional bisnis batubara. HRUM melaporkan volume produksi 1,7 juta ton batubara dalam tiga bulan pertama tahun 2023. Realisasi ini meningkat 71,8% secara year-on-year (yoy) dari jumlah batubara yang diproduksi pada kuartal pertama 2022 yakni 1,0 juta ton.
Baca Juga: BI Putuskan Suku Bunga Tetap, Rekomendasi Saham Hari Ini Semoga Bikin Cuan Mantap
Tak hanya produksi, total volume penjualan batubara Harum Energy juga naik lebih dari dua kali lipat menjadi 1,8 juta ton dari sebelumnya hanya 900.000 ton di kuartal pertama tahun sebelumnya.
Menurut manajemen, lonjakan volume penjualan ini dikarenakan HRUM yang dapat memanfaatkan permintaan musiman yang lebih tinggi selama periode tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News