Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Turunnya suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,5% pada September 2011 mendorong penurunan imbal hasil surat berharga negara (SBN). Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia edisi November 2011 mengungkapkan, secara keseluruhan rata-rata imbal hasil SBN pada Oktober 2011 turun 56 bps menjadi 6,13% dibandingkan imbal hasil September sebesar 6,69%.
Bank Indonesia (BI) mendata imbal hasil SBN selama Oktober untuk tenor jangka pendek, menengah dan panjang masing-masing turun sebesar 60 bps, 60 bps dan 41 bps. Kendati menurun, namun kondisi pasar keuangan dalam negeri yang membaik dan meredanya sentimen global mendorong investor asing menambah eksporsurnya di pasar SBN.
Selama Oktober 2011 investor asing mencatatkan pembelian neto (net buy) sebesar Rp73,9 triliun. Angka ini melonjak 209,2% alias empat kali lipat dibandingkan net buy yang tercatat pada September 2011 sebesar Rp 23,9 triliun.
Bank sentral menyebutkan aksi beli asing terutama terjadi pada instrumen SBN jangka pendek dan menengah. Selain didukung oleh faktor makro dan risiko fiskal yang terkendali, minat beli asing juga terkait dengan imbal hasil yang menarik, ekspektasi pencapaian investment grade, serta meredanya sentimen negatif global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News