Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa saham naik signifikan sepanjang bulan Agustus 2020. Menurut RTI Business, dari sepuluh saham yang menguat drastis itu empat diantaranya dialami oleh sektor perbankan.
Penguatan paling tinggi dicatatkan oleh PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) yang naik hingga 101,04% menjadi Rp 965. Setelahnya disusul oleh PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) yang terkerek hingga 72,73% menjadi Rp 380.
Saham perbankan lain yang bertumbuh sepanjang bulan Agustus ini adalah PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), naik 58,92% menjadi Rp 294. Tidak ketinggalan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang menguat 17,14% menjadi Rp 3.690.
Baca Juga: Saham-saham ini paling diburu selama bulan Agustus 2020
Analis Sucor Sekuritas Indonesia Hendriko Gani menjelaskan, berbagai sentimen positif mendorong kenaikan saham-saham tersebut. Untuk BRIS, kenaikan harga saham yang signifikan terdorong merger bank syariah dan melesatnya net profit pada sepanjang semester I 2020. Di semester I ini BRIS mencatatkan kenaikan net profit hingga Rp 29,6% year on year menjadi Rp 117,2 miliar.
Sementara untuk AGRO, kenaikan harga saham masih terpengaruh aksi buyback yang diumumkan bulan lalu. Asal tahu saja, AGRO akan melaksanakan buyback saham mulai dari 3 Juli 2020 hingga 2 Oktober 2020. Anggaran yang disiapkan untuk aksi ini sebesar Rp 2,5 miliar.
Untuk BBKP sentimen pengereknya adalah suntikan dana dari Kookmin. Adapun saham BBRI menguat terdorong stimulus pemerintah yang akan memberikan keringanan kredit bagi UMKM.
Selain ke empat saham itu, saham-saham lain yang masuk dalam jajaran sepuluh saham dengan kenaikan tertinggi selama sebulan terakhir ada PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) naik 60,48% menjadi Rp 398, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) yang menguat 44,86% menjadi Rp 310, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) naik 32,68% menjadi Rp 605, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 7,06% menjadi Rp 3.240.
Baca Juga: Intip saham-saham yang banyak dikoleksi asing dalam sepekan
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga naik 21,21% menjadi Rp 560. Kemudian disusul PT Bank Rayat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga terkerek masing-masing 17,14% dan 14,72% dalam sebulan terakhir, menuju harga Rp 3.690 dan Rp 10.325.
Hendriko menjelaskan, untuk saham BMTR sentimen pengereknya datang dari investor kawakan Lo Kheng Hong yang membeli saham-saham tersebut. Di sisi lain, sahamnya memang diperdagangkan di harga yang cukup murah.
Sementara untuk SMBR, pembangunan tol Sumatera Selatan Bengkulu berpotensi meningkatkan revenue pada kuartal IV 2020. Di sisi lain, sentimen positif untuk KAEF masih berkaitan dengan perkembangan vaksin yang dikembangkan oleh Indofarma.
Adapun penguatan MEDC terdorong rencana pengembangan bisnisnya dan pengeboran sumur kaci II di Natuna. Di sisi lain, ada percepatan pelunasan global bonds untuk memperkuat capital structure. Sementara untuk ICBP, sahamnya menguat juga karena pengembangan bisnisnya dengan mengakuisisi Pinehill.
Secara teknikal, saham-saham di atas memang masih berada dalam tren kenaikan. Akan tetapi ada beberapa yang mulai mengalami pelemahan tren kenaikan, seperti BMTR, ICBP dan MEDC. Ketiga saham terlihat mulai bergerak sideways. Hal serupa juga dialami oleh KAEF yang diperdagangkan sideways dengan kecenderungan mulai melemah
Di sisi lain, saham BRIS, SMBR dan BBKP saat ini mulai mengalami penurunan volume transaksi perdagangan dan berpotensi mengalami profit taking.
Baca Juga: Simak rekomendasi untuk emiten consumer di tengah banjir stimulus dari pemerintah
"Secara teknikal yang masih berpotensi naik BBRI dengan target pada resisten 3.850 hingga 4.000," jelas Hendriko kepada Kontan.co.id, Minggu (30/8).
Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto melihat ke depannya sepuluh saham itu masih berpotensi meningkat meskipun terbatas. Sebab, ada masa jenuh untuk setiap uptrend.
Adapun beberapa saham yang masih bisa dipilih adalah saham dengan kenaikan yang masih mini, serta risiko yang rendah. Ia pun menjagokan, ICBP dengan target harga Rp 11.000, BBKP dengan target harga Rp 340, BBRI dengan target harga Rp 3.800 hingga Rp 4.200, dan MEDC dengan target harga Rp 600 hingga Rp 650.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News