Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
Akan tetapi, ia menilai agar pelaku pasar lebih mencermati kinerja fundamentalnya, bukan hanya memperhatikan dari tingginya yield dividend saja. Adapun hal lain yang perlu diperhatikan sebelum mengoleksi saham pembagi dividen adalah konsistensi emiten dalam membagikan dividen dan tingkat besarannya.
"Kondisi fundamental menjadi penting, jangan sampai membagi dividen rutin di tahun pertama dan kedua, tapi ternyata fundamentalnya kurang baik di tahun selanjutnya. Kemudian likuiditas dan volatilitas sahamnya juga perlu dicermati," ujarnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (9/7).
Baca Juga: Pertamina akan mencicipi dividen Elnusa (ELSA) senilai Rp 36,63 miliar
Dari sejumlah emiten yang akan menebar dividen, ia menjagokan saham ROTI. Menurutnya saham ROTI menjadi menarik lantaran berada di sektor consumer goods yang relatif lebih tahan meski terdampak dari kondisi pandemi Covid-19.
Secara jangka panjang, Reza melihat ROTI memiliki prospek yang baik. Selama kuartal I 2020, penjualan bersih ROTI naik 15,30% year on year (yoy) menjadi Rp 912,87 miliar. Manajemen ROTI menjelaskan, kenaikan penjualan didorong peningkatan volume penjualan dari jaringan penjualan modern maupun tradisional.
Alhasil, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Nippon Indosari dalam tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 20,05% yoy menjadi Rp 77,85 miliar.
Meski demikian, Reza juga menilai saham VINS, ELSA, dan DVLA juga menarik untuk jangka panjang dengan asumsi industrinya kian berkembang dan didukung kondisi makro.
Baca Juga: Indoritel Makmur (DNET) bakal menikmati dividen ROTI senilai Rp 41 miliar
Ia menambahkan, saham ROTI dan ELSA juga memiliki tingkat likuiditas yang baik, sehingga Reza merekomendasikan pelaku pasar untuk trading buy kedua saham tersebut. Sedangkan untuk VINS dan DVLA, ia menyarankan investor untuk melihat momen dan volatilitas serta sentimennya sebelum masuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News