kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sebelum masuk saham pembagi dividen, perhatikan dulu hal ini


Kamis, 09 Juli 2020 / 19:32 WIB
Sebelum masuk saham pembagi dividen, perhatikan dulu hal ini
ILUSTRASI. Karyawan menggunakan penutup wajah melintas di depan papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Jumat (3/7). Sejumlah emiten berencana untuk menebar dividen tahun buku 2019 dalam waktu dekat ini./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/03/07/2020.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

Akan tetapi, ia menilai agar pelaku pasar lebih mencermati kinerja fundamentalnya, bukan hanya memperhatikan dari tingginya yield dividend saja. Adapun hal lain yang perlu diperhatikan sebelum mengoleksi saham pembagi dividen adalah konsistensi emiten dalam membagikan dividen dan tingkat besarannya.

"Kondisi fundamental menjadi penting, jangan sampai membagi dividen rutin di tahun pertama dan kedua, tapi ternyata fundamentalnya kurang baik di tahun selanjutnya. Kemudian likuiditas dan volatilitas sahamnya juga perlu dicermati," ujarnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (9/7).

Baca Juga: Pertamina akan mencicipi dividen Elnusa (ELSA) senilai Rp 36,63 miliar

Dari sejumlah emiten yang akan menebar dividen, ia menjagokan saham ROTI. Menurutnya saham ROTI menjadi menarik lantaran berada di sektor consumer goods yang relatif lebih tahan meski terdampak dari kondisi pandemi Covid-19.

Secara jangka panjang, Reza melihat ROTI memiliki prospek yang baik. Selama kuartal I 2020, penjualan bersih ROTI naik 15,30% year on year (yoy) menjadi Rp 912,87 miliar. Manajemen ROTI menjelaskan, kenaikan penjualan didorong peningkatan volume penjualan dari jaringan penjualan modern maupun tradisional. 

Alhasil, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Nippon Indosari dalam tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 20,05% yoy menjadi Rp 77,85 miliar.

Meski demikian, Reza juga menilai saham VINS, ELSA, dan DVLA juga menarik untuk jangka panjang dengan asumsi industrinya kian berkembang dan didukung kondisi makro.

Baca Juga: Indoritel Makmur (DNET) bakal menikmati dividen ROTI senilai Rp 41 miliar

Ia menambahkan, saham ROTI dan ELSA juga memiliki tingkat likuiditas yang baik, sehingga Reza merekomendasikan pelaku pasar untuk trading buy kedua saham tersebut. Sedangkan untuk VINS dan DVLA, ia menyarankan investor untuk melihat momen dan volatilitas serta sentimennya sebelum masuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×