Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Meski tercatat telan koreksi hari ini, analis memprediksi kekuatan rupiah masih cukup untuk ungguli the greenback di perdagangan hari terakhir sebelum libur panjang esok.
Di pasar spot, Kamis (30/6) valuasi rupiah melemah 0,40% ke level Rp 13.210 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah terkikis tipis 0,10% di level Rp 13.180 per dollar AS.
Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan dari sisi domestik fundamental rupiah masih cukup bisa bertahan. Hanya saja yang perlu diwaspadai dari sisi internal adalah kebutuhan tinggi masyarakat akan dollar AS jelang musim libur.
“Biasanya permintaan naik dan menekan rupiah dari dalam,” ujar Faisyal. Selain memang ekonomi domestik cukup kuat untuk menjadi daya tahan dan menjaga koridor pergerakan rupiah ke depannya.
Memandang faktor eksternal untuk Jumat (1/7) besok, salah satu yang bisa jadi penentu adalah sajian data ekonomi AS. Jika klaim pengangguran AS mingguan naik seperti prediksi dari 259.000 menjadi 267.000 maka dollar AS akan kian tertekan. “Di sana ada celah rupiah tutup akhir pekan sebelum libur dengan penguatan,” tebak Faisyal.
Hanya saja memang kecenderungan pergerakan rupiah akan lebih dalam rentang yang sideways. “Bisa di kisaran Rp 13.100 – Rp 13.250 per dollar AS,” perkiraan Faisyal.
Dukungan eksternal lainnya bisa datang jika harga minyak naik lagi dan sajian data ekonomi Jepang positif. Sebagai mata uang berbasis komoditas dan sesama mata uang Asia hal ini imbasnya positif bagi mata uang Garuda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News