Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah gagal pertahankan penguatannya yang sudah berlangsung dua hari terakhir. Aksi teknikal jadi penyebab terkikisnya nilai tukar rupiah hari ini.
Di pasar spot, Kamis (30/6) posisi rupiah tergerus 0,40% ke level Rp 13.210 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia, mata uang rupiah tergelincir 0,10% di level Rp 13.180 per dollar AS.
Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk mengatakan pelemahan kali ini merupakan penyesuaian posisi yang wajar. Meski melemah, pergerakan rupiah terhitung stabil dan masih dalam rentang yang wajar. “Masih dari tekanan teknikal saja akibat profit taking,” tutur Rully.
Karena nyaris tidak ada faktor fundamental yang menyudutkan posisi rupiah untuk saat ini. Pertama, dari sisi eksternal, keadaan yang lebih tenang pasca meredanya kekhawatiran Brexit sebenarnya positif bagi rupiah.
Belum lagi sajian data AS tidak ada yang memuaskan pasar. Mulai dari index harga berdasarkan pengeluaran konsumsi pribadi masih stagnan di level 0,2%, lalu pengeluaran pribadi dan pendapatan pribadi pun merosot masing-masing di level 0,4 % dari 1,1% dan 0,2% dari 0,5%. Indikasinya melemahkan nilai tukar USD yang beri angin segar bagi rupiah.
“Dalam negeri juga pasca UU Tax Amnesty disahkan masih positif. Jadi memang hanya teknikal akibat penguatan dua hari terakhir,” papar Rully.
Mengingat fundamental yang kuat, pelemahan rupiah diprediksi tidak akan bertahan lama dan bisa kembali prima pada perdagangan esok hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News