Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Selanjutnya, berikut adalah beberapa temuan studi spesifik Indonesia:
1. Dengan meningkatnya inflasi dan suku bunga, masyarakat di Indonesia tidak yakin tentang bagaimana harus menanggapinya. Sebanyak 78% orang-orang di Indonesia mengubah strategi investasi mereka sehubungan dengan meningkatnya inflasi.
2. Kaitan kinerja investasi dengan kesejahteraan mental sangat tinggi bagi orang-orang di Indonesia. Sebanyak 72% masyarakat Indonesia percaya bahwa kinerja investasi mereka derdampak langsung pada kesejahteraan mental mereka.
3. Investor paling berpengetahuan di Indonesia beralih ke penasihat keuangan untuk membantu mereka menghadapi ketidakpastian. Berikut rincian orang-orang yang cenderung berbicara dengan penasihat keuangan ketika suku bunga naik: 55% (ahli/mahir), 51% (menengah), dan 39% (rudimenter/pemula). Akan tetapi, perlu dicatat bahwa tingkat pengetahuan investasi adalah pengakuan pribadi responden.
Baca Juga: Meski Harga IPO Mahal, Manajer Investasi Ikut Berburu Saham GOTO
4. Keahlian manajer investasi semakin banyak dicari oleh orang-orang. Sebanyak 61% responden mengangap investasi/reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi lebih menarik daripada enam bulan yang lalu. Lalu sebanyak 45% menganggap investasi/reksa dana yang dikelola secara pasif oleh manajer investasi lebih menarik daripada enam bulan yang lalu.
5. Pada akhirnya, kondisi yang tidak menentu ini menekankan perlunya masyarakat di Indonesia untuk mencari panduan para ahli ketika menyangkut investasi mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News