kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Schroders Incar Dana Kelola Rp 37 Triliun


Kamis, 17 Desember 2009 / 11:30 WIB
Schroders Incar Dana Kelola Rp 37 Triliun


Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Kondisi perekonomian yang semakin membaik memupuk rasa optimistis para manajer investasi (MI) dalam mengarungi tahun 2010. Alhasil, mereka pun semakin bergairah meningkatkan dana kelolaan reksadana.

Misalnya, PT Schroders Investment Management Indonesia. Manajer investasi ini yakin bisa mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan hingga 8,8% pada tahun depan. Kini, Schroders telah mempunyai dana kelolaan sebesar Rp 34 triliun. "Untuk reksadana sekitar Rp 22 triliun, sisanya non-reksadana," kata Michael Tjoajadi, Direktur Schroders, kemarin (16/12)

Michael berharap bisa meningkatkan dana kelolaan itu menjadi Rp 37 triliun di 2010. Sampai saat ini, sekitar 30% dana kelolaan Schroders berasal dari reksadana saham. Sedangkan sisanya terbagi rata di reksadana campuran, obligasi, dan reksadana terproteksi.

Michael memprediksi, reksadana penyertaan terbatas dan terproteksi masih menjadi idola pada tahun depan. Dia melihat, perekonomian yang mulai membaik akan membuat sektor riil tumbuh. Perkiraannya, perekonomian Indonesia bisa meningkat lebih dari 4% tahun depan. Tentunya, untuk menopang sektor riil dibutuhkan dana cukup besar.

Karenanya, dia pun memprediksi, reksadana penyertaan terbatas bakal berkembang. "Jika bicara ekonomi, siapa yang akan dilihat setelah India? Saya rasa Indonesia," imbuh Michael.

Sayang, hingga kini, Schroders belum memiliki rencana untuk membuat reksadana penyertaan terbatas. "Sejak dulu, kami mempunyai rencana itu. Tapi, sampai sekarang belum juga terlaksana," kata Michael. Alasannya, Schroders belum memiliki sumber daya manusia (SDM) yang bisa melakukan hal tersebut.

Pada tahun depan, manajer investasi ini memastikan akan kembali menerbitkan reksadana campuran. "Rencananya kami akan menjual pada kuartal pertama," ujar Michael. Sayang, dia masih enggan menjelaskan produk baru itu. Yang jelas, produk anyar Schroders itu akan mengincar investor institusi. "Agar lebih stabil," tambah dia.

Maklum, selama ini, produk reksadana Schroders masih dikoleksi oleh investor ritel. Karenanya, Schroders pun ingin membuat produk yang berbeda dari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×