kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.179   1,00   0,01%
  • IDX 7.101   4,72   0,07%
  • KOMPAS100 1.061   -1,40   -0,13%
  • LQ45 834   -1,41   -0,17%
  • ISSI 214   -0,08   -0,04%
  • IDX30 426   -1,01   -0,24%
  • IDXHIDIV20 513   -0,61   -0,12%
  • IDX80 121   -0,28   -0,23%
  • IDXV30 125   -0,31   -0,24%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,22%

Schroders Incar Dana Kelola Rp 37 Triliun


Kamis, 17 Desember 2009 / 11:30 WIB
Schroders Incar Dana Kelola Rp 37 Triliun


Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Kondisi perekonomian yang semakin membaik memupuk rasa optimistis para manajer investasi (MI) dalam mengarungi tahun 2010. Alhasil, mereka pun semakin bergairah meningkatkan dana kelolaan reksadana.

Misalnya, PT Schroders Investment Management Indonesia. Manajer investasi ini yakin bisa mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan hingga 8,8% pada tahun depan. Kini, Schroders telah mempunyai dana kelolaan sebesar Rp 34 triliun. "Untuk reksadana sekitar Rp 22 triliun, sisanya non-reksadana," kata Michael Tjoajadi, Direktur Schroders, kemarin (16/12)

Michael berharap bisa meningkatkan dana kelolaan itu menjadi Rp 37 triliun di 2010. Sampai saat ini, sekitar 30% dana kelolaan Schroders berasal dari reksadana saham. Sedangkan sisanya terbagi rata di reksadana campuran, obligasi, dan reksadana terproteksi.

Michael memprediksi, reksadana penyertaan terbatas dan terproteksi masih menjadi idola pada tahun depan. Dia melihat, perekonomian yang mulai membaik akan membuat sektor riil tumbuh. Perkiraannya, perekonomian Indonesia bisa meningkat lebih dari 4% tahun depan. Tentunya, untuk menopang sektor riil dibutuhkan dana cukup besar.

Karenanya, dia pun memprediksi, reksadana penyertaan terbatas bakal berkembang. "Jika bicara ekonomi, siapa yang akan dilihat setelah India? Saya rasa Indonesia," imbuh Michael.

Sayang, hingga kini, Schroders belum memiliki rencana untuk membuat reksadana penyertaan terbatas. "Sejak dulu, kami mempunyai rencana itu. Tapi, sampai sekarang belum juga terlaksana," kata Michael. Alasannya, Schroders belum memiliki sumber daya manusia (SDM) yang bisa melakukan hal tersebut.

Pada tahun depan, manajer investasi ini memastikan akan kembali menerbitkan reksadana campuran. "Rencananya kami akan menjual pada kuartal pertama," ujar Michael. Sayang, dia masih enggan menjelaskan produk baru itu. Yang jelas, produk anyar Schroders itu akan mengincar investor institusi. "Agar lebih stabil," tambah dia.

Maklum, selama ini, produk reksadana Schroders masih dikoleksi oleh investor ritel. Karenanya, Schroders pun ingin membuat produk yang berbeda dari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×