kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.100   0,00   0,00%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

SBR012 Diserbu Investor, Mitra Distribusi Kantongi Penjualan Maksimal


Selasa, 07 Februari 2023 / 20:00 WIB
SBR012 Diserbu Investor, Mitra Distribusi Kantongi Penjualan Maksimal
ILUSTRASI. Mitra Distribusi (Midis) sukses mengantongi penjualan yang maksimal dari penawaran Savings Bond Ritel (SBR) SBR012


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mitra Distribusi (Midis) sukses mengantongi penjualan yang maksimal dari penawaran Savings Bond Ritel (SBR) SBR012. Surat Berharga Negara (SBN) ritel perdana di tahun ini terus diserbu investor.

Asal tahu saja, pemerintah menawarkan SBR012 dalam dua tipe yaitu SBR012-T2 dan SBR012-T4. Masa penawaran dimulai sejak 19 Januari 2023 hingga 9 Februari 2023.

Pemerintah sendiri telah menambahkan kuota nasional SBR012 menjadi Rp 25 triliun, dengan rincian Rp 18,25 triliun untuk SBR012-T2 dan Rp 6,75 triliun untuk SBR012-T4. Padahal, penjualan SBR012 awalnya ditetapkan senilai Rp 10 triliun.

General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia mengungkapkan bahwa SBR012 sangat diterima oleh masyarakat, khususnya dalam tren kenaikan suku bunga acuan saat ini. Hal tersebut tidak lain disebabkan oleh keunggulan SBR dalam skema kupon floating with floor.

Baca Juga: Masa Penawaran Masih 10 Hari, Pemerintah Menambah Kuota SBR012

Dengan skema kupon tersebut akan menjadikan nominal kupon SBR lebih tinggi apabila suku bunga acuan Bank Indonesia naik di kemudian hari. Karena itu, Henny berujar bahwa pemesanan SBR012 terkhusus di BNI juga sudah maksimal, bisa melewati target yang dibidik oleh perusahaan. Per 7 Februari pukul 16.00 WIB, pemesanan SBR012 melalui BNI tercatat sebesar Rp 1,34 triliun.

BNI berkomitmen akan terus berupaya maksimal hingga penutupan penawaran hingga tanggal 9 Februari nanti untuk mendukung Pemerintah dalam pemasaran SBR012.

"Utamanya memastikan penyebaran jumlah investor ke seluruh Indonesia melalui segenap cabang BNI," ujar Henny kepada Kontan.co.id, Selasa (7/2).

Head of Investment Business Bank Commonwealth Daniel Arifin juga melihat animo investor sangat tinggi terhadap penawaran SBR012. Penjualan SBR012 di Bank Commonwealth sendiri diklaim sudah hampir mencapai dua kali lipat dari nilai penjualan seri SBR sebelumnya di Bank Commonwealth.

Investasi SBR012 dinilai memiliki berbagai keuntungan yang menjadikannya incaran investor. SBR012 aman karena dijamin 100% oleh negara, tingkat kuponnya juga menarik, serta nilai pemesanan terjangkau karena dapat dimulai dari Rp 1 juta saja. Selain itu, pemesanannya praktis salah satunya bisa melalui aplikasi wealth management CommBank SmartWealth.

Menurut Daniel, tipe kupon floating with floor jadi pertimbangan utama investor SBR012. Sebab, kenaikan pada suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) biaa mendorong kenaikan kupon yang diterima oleh investor SBR012. 

Baca Juga: Potensi Cuan Berinvestasi di SBR012, Simak Tips Belanja SBN Ritel!

Misalnya, pasca kenaikan BI 7 Day Reversed Repo Rate pada bulan Januari lalu sebesar 25bps, maka setelah 3 bulan, tingkat kupon SBR012 juga berpotensi meningkat 0,25% atau menjadi 6,4% untuk SBR012 tenor 2 tahun dan menjadi 6,6% untuk SBR012 tenor 4 tahun.

"Hal ini menjadikan SBR012 sangat cocok sebagai alternatif investasi di tengah tren kenaikan suku bunga saat ini," imbuh Daniel saat dihubungi kontan.co.id, Selasa (7/2).

Selain itu, Daniel menambahkan, SBR012 menarik karena berbeda dengan terbitan SBR sebelumnya. SBR012 terdapat dua pilihan tenor, sehingga investor dapat menyesuaikan dengan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×