Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNP Paribas Asset Management baru saja meluncurkan reksadana syariah BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD. Sebuah reksadana yang menawarkan akses dan eksposur penuh ke saham-saham emiten China.
BNP Paribas melihat tingginya minat investor terhadap saham-saham emiten China ditambah semakin besarnya peluang investasi di pasar China sebagai alasan utama peluncuran program ini. Hal ini menjadikan BNP Paribas sebagai manajer investasi pertama yang menawarkan akses penuh ke pasar China.
Baca Juga: Permintaan tinggi, BNP Paribas terbitkan reksadana dengan akses ke saham emiten China
Pemilihan pasar China tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi di China yang ditopang sektor teknologi, peningkatan konsumsi, dan konsolidasi industri.
Pertumbuhan ekonomi ini yang kemudian mendorong emiten saham-saham China semakin diminati di dunia. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya inklusi saham-saham emiten China di indeks global seperti MSCI.
Dalam pengelolaan investasinya, BNP Paribas mengintegrasikan prinsip syariah dengan Sustainable Responsible Investment (SRI).
“Kami percaya dengan pengintegrasian tersebut, akan memberikan nilai tambah serta kinerja jangka panjang yang berkelanjutan bagi investor. Sekaligus, mengurangi risiko berinvestasi ke perusahaan yang memiliki tata kelola yang buruk,” Ujar Maya Kamdani, Direktur BNP Paribas AM kepada Kontan.co.id.
Lebih lanjut, Maya melihat minat pelaku pasar atas produk syariah juga masih cukup besar. Sementara dari sisi peluang, Maya menilai masih cukup prospektif sebab para investor memerlukan diversifikasi untuk investasinya.
Baca Juga: Reksadana pendapatan tetap masih layak koleksi di tengah tekanan pasar obligasi
Dalam dua tahun ke depan, BNP Paribas menargetkan program ini dari sisi perolehan dana kelolaan alias Asset Under Management (AUM) bisa mencapai US$ 100 juta.
Peluncuran reksadana ini merupakan program dengan tema SRI ke-3 yang dikeluarkan oleh BNP Paribas serta reksa dana saham syariah kedua yang berbasis efek luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News