Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menetapkan kupon Savings Bond Ritel seri SBR004 sebesar 8,05% dengan spread tetap 255 bps. Instrumen ini pun dinilai bisa menjadi pilihan investasi yang menguntungkan bagi investor ritel.
Analis Indonesia Bond Pricing Agency, Roby Rushandie mengatakan, kupon yang dipatok untuk SBR004 tergolong menarik bagi investor ritel.
Apalagi kupon tersebut lebih tinggi dari yield Surat Utang Negara (SUN) bertenor 10 tahun yang hari ini (15/8) berada di level 7,96%. Padahal, SBR004 sendiri hanya bertenor 2 tahun.
Belum lagi, kupon SBR004 bersifat floating alias mengikuti pergerakan suku bunga acuan BI namun tetap memiliki tingkat kupon minimum. “Kondisi volatilitas pasar tidak akan berpengaruh karena SBR004 memang tidak bisa diperdagangkan,” tambah Roby.
Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia, Fikri C. Permana juga yakin SBR004 dapat menjadi instrumen investasi yang ideal bagi investor ritel.
Dengan kupon sebesar 8,05%, instrumen ini sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan suku bunga deposito 1 tahun yang rata-rata hanya berada di level 5,9%. Ditambah lagi nilai minimum investasi untuk instrumen tersebut hanya mencapai Rp 1 juta.
Selain itu, investor juga memperoleh insentif tambahan berupa nilai pajak yang lebih rendah antara SBR004 dengan deposito.
“Instrumen ini bisa menjadi pelindung nilai bagi investor ritel di saat bunga deposito masih di level rendah, volatilitas pasar masih besar, dan kurs rupiah masih cenderung terdepresiasi,” papar Fikri.
Lebih lanjut, karena SBR004 diterbitkan oleh pemerintah melalui DJPPR, risiko gagal bayarnya tergolong minim. Kecuali jika ada hal yang luar biasa terjadi di perekonomian Indonesia atau bahkan global.
Satu-satunya risiko yang mungkin didapati oleh SBR004 adalah likuiditas. Ini mengingat instrumen tersebut tidak diperdagangkan di pasar sekunder dan investor hanya bisa melakukan early redemption di tahun depan.
Oleh karena itu, Fikri menyarankan agar dana yang diinvestasikan oleh investor ritel adalah dana menganggur (idle) atau dana yang tidak akan dipakai untuk kebutuhan yang bersifat mendadak atau tak terduga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News