Reporter: Grace Olivia | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akhirnya mengumumkan nilai kupon untuk instrumen Saving Bond Ritel (SBR) seri 004. Menurut Direktur Surat Utang Negara (SUN) Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting, kupon SBR004 dipatok sebesar 8,05% per tahun.
Kupon tersebut mengacu pada posisi suku bunga acuan Bank Indonesia alias BI 7-Days Repo Rate (BI7DRR) yang kembali dikerek naik hari ini sebanyak 25 basis poin menjadi 5,5%. Pemerintah pun menetapkan spread sebesar 255 basis poin atau 2,55% sehingga nilai kupon menjadi sebesar 8,05%. Nilai spread tersebut masih sama dengan penerbitan SBR003 sebelumnya.
Ekonom Maybank Indonesia Juniman menilai, besaran kupon SBR004 ini sangat menarik bagi investor ritel. "Ini jauh lebih tinggi dari inflasi, juga dari suku bunga deposito perbankan, bahkan yield obligasi pemerintah," ujar dia, Rabu (15/8).
Juniman berpendapat, SBR004 ini bisa menjadi pilihan investasi yang menarik di tengah sedikitnya opsi instrumen investasi ritel yang tersedia. Ia pun optimistis, permintaan terhadap SBR004 akan melonjak karena investor ritel akan cenderung membandingkan langsung dengan deposito. "Kemungkinan investor ritel yang masuk ke SBR004 itu yang karakternya deposan, makanya kupon tersebut sangat menarik," kata Juniman.
Jika pada penerbitan SBR003 pemerintah berhasil meraup permintaan sebesar Rp 1,98 triliun, Juniman yakin permintaan tersebut akan lebih tinggi lagi kali ini. Prediksinya, sekitar Rp 3 triliun - 4 triliun mampu terserap dalam penawaran SBR004. "Yang penting agen distributor aktif melakukan sosialisasi dan penawaran," pungkasnya.
SBR004, menurut Juniman, juga makin menarik karena ia sendiri memproyeksi tren suku bunga acuan BI masih akan naik hingga tahun depan. Dengan sifat kupon yang floating, alias mengikuti pergerakan BI7DRR namun tetap terjaga batas bawah (floor), investor akan sangat diuntungkan.
Apalagi, tenornya pun hanya dua tahun. Kelemahan SBR yang tidak dapat diperdagangkan alias tidak memberi capital gain pun bisa dibilang tertutupi oleh peluang tersebut.
"Saya melihat kenaikan BI7DRR masih akan in-line dengan kenaikan suku bunga The Fed. Jadi, SBR004 ini sangat atraktif bagi investor ritel," tutup Juniman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News