Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun memang sudah menanjak tajam. Tapi nyatanya, kinerja reksadana saham justru tidak seindah kinerja IHSG. Sejak awal tahun sampai 30 September 2010, imbal hasil IHSG sudah mencapai 38,15%. Sementara, hanya tiga reksadana saham saja yang mampu mengalahkan kinerja saham. Diantaranya Panin Dana Maksima, Panin Dana Prima, dan Syailendra Equity Opportunity Fund.
Imbal hasil reksadana saham yang masih loyo ini menurut Rudiyanto, analis Infovesta Utama, kemungkinan masih bisa naik lagi. "Kuartal empat ini adalah kesempatan terakhir para manajer investasi untuk mengejar ketinggalannya di kuartal sebelumnya," jelas Rudiyanto. Maklum secara historis, kinerja reksadana saham beberapa manajer investasi memang belum bisa mengalahkan indeks.
Faktor yang menjadi penyebabnya adalah kesalahan dari manajer investasi dalam menempatkan dananya di saham. Rata-rata reksadana saham menempatkan reksadananya di saham kelas satu. Padahal pendorong peningkatan indeks cenderung pada saham lapis kedua.
Saham lapis dua
Hal tersebut diakui oleh Tino Moorrees, Presiden Direktur BNP Paribas Investement Partners. Menurut dia di kuartal III tahun 2010 ini, kenaikan indeks memang didorong saham lapis kedua dan ketiga yang sebelumnya sangat tidak likuid. "Masalah ini juga dialami oleh manajer investasi lain, dibandingkan kompetitor reksadana saham lain kami masih baik," jelasnya.
Nah kalau milik Panin Sekuritas memang banyak diinvestasikan di saham kelas dua. "Di tahun 2009 kemarin kami memang menempatkan dana kelolaan di saham bluechip," kata Wiston Sual, Fund Manajer Panin Sekuritas. Pengelolaan reksadana saham Panin memang banyak menggunakan metoda trading. Jadi mereka bisa mengoptimalkan imbal hasil.
Hingga 30 September 2010 lalu, kinerja reksadana Panin Dana Maksima sudah mencapai 88,15%. Sedangkan Panin Dana Prima 62,38%. "Sampai akhir tahun, kami berharap bisa meningkatkan imbal hasil 10-15% lagi dari sekarang," terang Wiston.
Tak hanya itu, Wiston optimistis dana kelolaannya juga bisa naik. "Dana kelolaan Panin Dana Maksima kami harap bisa mencapai Rp 1,7 triliun dari posisi sekarang yang hanya Rp 1,5 triliun," harapnya. Sedangkan Panin Dana Prima ditagetkan naik mencapai Rp 900 miliar dari posisi saat ini di level Rp 700 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News