kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) targetkan pertumbuhan penjualan tahun 2019 sebesar 10%


Minggu, 16 Desember 2018 / 21:19 WIB
Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) targetkan pertumbuhan penjualan tahun 2019 sebesar 10%
ILUSTRASI. Perkebunan Kelapa Sawit


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) dalam waktu dekat akan meresmikan dan mengoperasikan tiga pabrik kelapa sawit.

Nasarudin Bin Nasir, Direktur/COO Plantation SSMS mengatakan ketiga pabrik kelapa sawit tersebut adalah pabrik Miza Mill pada April 2019, pabrik Kinamit pada September 2019, dan pabrik Sungai Kuning pada Januari 2020. "Itu pabrik untuk memproduksi CPO, sehingga bisa meningkatkan produksi untuk ekspor," kata Nasarudin, Jumat (14/12).

Terkait dengan kinerja kuartal III-2018, manajemen memperkirakan kinerja akhir tahun bergerak flat seperti kinerja 2017. "Itu karena kita investasikan secara bertahap di pabrik yang baru. Tapi untuk tahun depan kita usahakan bisa tumbuh 10% dari tahun ini," ujarnya.

Untuk diketahui, perang dagang antara China dan Amerika dapat berdampak pada pergerakan harga CPO karena akan membuat pasar relatif tidak pasti dan ragu-ragu. Lalu, tren sawit sesudah Desember, akan membuat harga CPO naik dikarenakan Januari - Juli stock akan semakin menurun, setelah itu stock kembali normal.

Pada 2018, SSMS menyediakan capex Rp 677 miliar. Namun hingga per November 2018 baru terealisasi 43% atau sekitar Rp 291,67 miliar. Capex digunakan untuk mill project Rp 119,42 miliar, bangunan Rp 83,42 miliar, infrastruktur Rp11,40 miliar, kebutuhan kendaraan dan alat berat Rp 53 miliar, mesin serta perlengkapan Rp 19,52 miliar serta perabot senilai Rp 4,9 miliar.

Untuk tahun depan, emiten perkebunan kelapa sawit ini mengalokasikan capex Rp 550 - Rp 600 miliar untuk menunjung kinerjanya.

Manajemen mengakui capex tahun ini lebih rendah dari tahun sebelumnya karena tidak ingin menggunakannya untuk hal yang tidak terlalu penting. "Benar, banyak yang tidak terpakai. SSMS memilih mana yang prioritas, jika pada akhirnya tidak perlu dilakukan atau dibeli, ya bisa ditahan. Terpenting bagaimana produksi tetap bisa bertumbuh," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×