Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berkomitmen untuk menciptakan nilai tambah bukan hanya untuk masyarakat tetapi juga lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan menerapkan prinsip nirlimbah yang berarti hasil sampingan dari proses produksi CPO akan digunakan untuk keperluan lain.
Limbah cair dari pabrik akan ditangani menggunakan bakteri lalu kemudian didistribusikan kembali ke perkebunan sebagai pupuk. Sementara itu, sebagian limbah serat dan inti sawit dikirim ke Program Integrasi sawit-sapi sebagai bagian dari pakan ternak.
"Kelompok sapi yang masing-masingnya terdiri dari 200 ekor akan memakan vegetasi hama di kebun dan dipindahkan oleh penggembala ke wilayah lain setelah wilayahnya bersih," ungkapnya, Rabu (12/12).
Lalu akan kembali ke wilayah yang sama setelah 60 hari dan rotasi ini terus belanjut hingga sapinya ditarik untuk tujuan pengembangbiakan atau penjualan. Saat ini, sekitar 5.383 sapi yang dirotasi di dalam kebun.
Selain itu, limbah serat dan cangkang digunakan sebagai bahan bakar boiler, yang merupakan sumber listrik untuk seluruh operasional pabrik dan beberapa rumah tangga di sekitar wilayah operasi. "Energi terbarukan ini memenuhi hingga 90% kebutuhan listrik pabrik, ditambah dengan generator diesel sebagai cadangan," kata Andre Taufan, Corporate Communication Manager SSMS.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 14/2012 mensyaratkan perusahaan dengan konsumsi energi ekuivalen dengan 6.000 ton minyak untuk menerapkan atau memiliki di antaranya prosedur pengelolaan energi, audit energi, dan manajer energi.
"SSMS berpatisipasi dalam hal ini, sehingga mencerminkan kepercayaan SSMS bahwa rantai pasok kelapa sawit yang berkelanjutan bukanlah angan semata dan kelapa sawit memiliki banyak potensi untuk dikembangkan di masa depan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News