kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) investasikan Rp 20 miliar untuk konservasi hutan


Jumat, 14 Desember 2018 / 21:24 WIB
Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) investasikan Rp 20 miliar untuk konservasi hutan
ILUSTRASI. Kebun kelapa sawit PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) sebagai bentuk kepedulian lingkungan melakukan pemberdayaan orangutan di pulau Salat, Palangkaraya. Bekerjasama dengan Borneo Orangutan Survival Fondation (BOSF), SSMS ingin mengembalikan satwa orang utan kembali ke habitat naturalnya sebagai hewan yang hidup di alam liar, bukan di dalam kandang.

Nasarudin Bin Nasir, Direktur/COO Plantation SSMS mengatakan pihaknya sangat berkomitmen akan hal ini dengan merangkul semua pihak, masyarakat setempat, NGO dan pemerintah terkait untuk pelestarian orang utan.

"SSMS setiap tahunnya menginvestasikan Rp 20 miliar untuk kegiatan konservasi hutan dan orangutan di pulau Salat. Untuk sumber energi nantinya akan menggunakan solar-solar panel atau pembangkit tenaga Surya," kata Nasarudin, Jumat (14/12).

Sejauh ini ada 23 individu orangutan di Pulau Salat dan sebanyak 33 individu yang telah dilepas liarkan ke alam. Rencananya setiap tahun 100 orang hutan yang dikandangkan dari tempat lain akan dilatih di pulau Salat sebelum dilepas secara liar. Adapun luas pulau sekitar 2.000 an hektar.

Disana nantinya akan dibangun guest house untuk turis yang ingin mempelajari konservasi orang hutan, klinik dan fasilitas lainnya. Namun SSMS tidak ingin menjadikannya sebagai sumber wisata untuk mencari untung, melainkan untuk studi.

Emiten ini juga tengah mengembangkan pabrik biogas yang nantinya akan digunakan untuk suplai energi pabrik kernel crushing plant. Gengga Raj, Chief Enginering SSMS mengatakan jika nantinya energi biogas ini bisa menghemat hingga 60% penggunaan solar. "Dalam 4 tahun kedepan, rencananya akan digunakan untuk 3 pabrik," paparnya.

Selain itu, rencanannya biogas akan ditabungkan dan digunakan untuk pembakaran rumah tangga dan kendaraan bermotor. Tetapi rencana ini masih dalam jangka panjang, karena perseroan ingin menggunakannya untuk internal pabrik. Satu meter kubik biogas bisa menghasilkan 2 kilowatt, dengan total energi listrik yang dihasilkan sekitar 2.400 kilowatt.

Saat ini manejemen belum secara gamblang menyebutkan berapa persen dari total biaya operasional yang bisa dihemat. Saat ini, SSMS memilki 6 pabrik dan 3 pabrik lagi dalam waktu dekat akan segera dioperasikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×