kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Optimalkan kinerja bisnis, Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) buat pupuk sendiri


Rabu, 12 Desember 2018 / 21:50 WIB
Optimalkan kinerja bisnis, Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) buat pupuk sendiri
ILUSTRASI. Contoh produk pupuk Sawit Sumbermas Sarana (SSMS)


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) saat ini telah mengelola enam pabrik kelapa sawit (PKS) dan satu pabrik inti sawit di Kalimantan Tengah, dengan total kapasitas produksi hinggai 2,25 juta ton minyak sawit mentah (CPO) per tahun.

Tiga pabrik ini, Sulung, Selangkun, dan Suayap, telah menerima sertifikasi dari RSPO. Ketiganya memproduksi CPO berkualitas tinggi untuk pelanggan nasional dan internasional. Sedangkan di Natai Baru, Malata, dan Nangia Kiu telah termasuk dalam rencana berjangka waktu untuk menerima sertifikasi RSPO tahun depan. 

"Rencana ini akan memastikan CPO produksi SSMS dapat diterima oleh pelanggan dengan komitmen keberlanjutan di seluruh dunia," kata Andre Taufan, Corporate Communication Manager SSMS, Rabu (12/12).

Sesuai dengan komitmen perusahaan untuk berkontribusi ke ekonomi daerah, pabrik SSMS memproses tandan buah segar (TBS) dari kebun inti perusahaan dan kebun plasma masyarakat. Diproyeksikan angka ini akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan pohon sawit dan makin banyaknya petani yang menerima sertifikasi dari RSPO.

Terkait sertifikasi petani, SSMS berencana membantu kebun plasma masyarakat untuk menerima sertifikasi pada tahun 2020, guna memberikan petani akses ke pasar minyak sawit berkelanjutan.

Untuk menambah nilai guna, SSMS mengimplementasikan solusi inovatif pada kegiatan bisnisnya dengan Sulung Research Station. "Stasiun ini menyediakan layanan seperti konsultasi agrikultur, observasi udara, penelitian dan pengembangan, serta masih banyak lagi. Mencakup seluruh rantai pasok minyak kelapa sawit, mulai dari pengelolaan tanaman, proses produksi, panen, hingga pengelolaan limbah," paparnya.

Rencananya, stasiun ini akan membuat pupuk sendiri dan beberapa produk tertentu yang nantinya selain akan digunakan untuk kebutuhan internal, juga akan diperjual belikan. Namun untuk hal ini masih perlu proses riset yang lebih mendalam dan harus telah memiliki izin edar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×