kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,83   6,23   0.63%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) sambut positif soal beleid ekspor kelapa sawit


Rabu, 05 Desember 2018 / 22:18 WIB
Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) sambut positif soal beleid ekspor kelapa sawit
ILUSTRASI. Perkebunan Kelapa Sawit


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) akhirnya menerbitkan beleid terbaru yang mengatur tarif pungutan ekspor Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) atas ekspor kelapa sawit, minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya.

Dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 152/PMK.05/2018 yang berlaku sejak 4 Desember 2018 kemarin, pemerintah menolkan (US$ 0/ton) seluruh tarif pungutan ekspor apabila harga CPO internasional berada di bawah US$ 570/ton.

Sementara itu, jika harga berada di kisaran US$ 570 - US$ 619/ton, maka pungutan ekspor CPO menjadi US$ 25/ton.

Adapun bila harga internasional sudah kembali normal di atas US$ 619/ton, pungutan ekspor CPO kembali ditetapkan US$ 50/ton.

Kebijakan ini dinilai positif oleh salah satu emiten kelapa sawit, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).

Corporate Communication SSMS Andre Taufan mengatakan bahwa pihaknya optimistis dengan adanya kebijakan baru ini karena dapat meningkat performa industri sawit termasuk SSMS.

"Optimisnya dari peningkatan ekspor, jika peningkatan ekspor naik otomatis akan meningkatkan penjualan dan dari penjualan tersebut dapat mempengaruhi laba dan potongan pajak," jelasnya kepada kontan.co.id, Rabu (5/12).

Andre melanjutkan bahwa kebijakan tersebut sejalan dengan rencana SSMS untuk meningkatkan produksi CPO ke depan.

"Tahun depan, pembangunan tiga pabrik kelapa sawit kami akan rampung, maka akan meningkatkan kapasitas hasil produksi. Jadi kebijakan tersebut tentu akan mempengaruhi penjualan kami," tambahnya.

Namun sayangnya Andre belum dapat memberikan penjelasan terkait target ekspor CPO sepanjang tahun ini dan di 2019 nanti.

"Mengenai data ekspor masih belum dirampungkan dari bagian terkait, jadi saya belum bisa memberikan informasinya," imbuhnya.

Andre turut mengungkapkan bahwa saat ini SSMS memiliki enam Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas produksi 300 ribu ton per jam dan satu Kernel Crushing Plant (KCP) yang memiliki kapasitas produksi mencapai 2.250.000 ton per jam.

Sementara tiga pabrik baru yang bakal beroperasi di 2019 nantinya seluruhnya akan memiliki kapasitas produksi sebesar 180 ribu ton per jam.

Andre juga bilang selama tahun 2018 ini, pihaknya menargetkan produksi CPO sebesar 400.000 ton atau naik 34% dari 294.613 ton pada akhir 2017 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×