Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk mencatatkan kinerja mantap khususnya di bottom line dalam enam bulan pertama tahun ini. Terbukti, di semester I-2020, emiten kemasan berkode saham SMKL ini berhasil mencetak laba bersih Rp 14,93 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, keberhasilan membukukan laba bersih ini berbanding terbalik dari periode yang sama tahun lalu, di mana SMKL masih membukukan rugi bersih Rp 412,45 juta.
Baca Juga: Begini kiat emiten kemasan jaga kinerja di kuartal II 2020
Namun, laba bersih yang dicetak perusahaan bukan berasal dari kenaikan kinerja bottom line. Karena di saat uang sama, SMKL malah mencatatkan penurunan penjualan neto sebesar 9,38% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 832,47 miliar di semester I-2020. Maklum, penjualan di semua lini produk SMKL turun.
Ambil contoh, lini produk carton box yang penjualannya turun 9,57 % menjadi Rp 480,98 miliar di enam bulan pertama tahun ini.
Penjualan lini produk offset dan pre-print, masing-masing anjlok 5,55% dan 1,29% di akhir Juni 2020 lalu. Penjualan produk offset menjadi Rp 164,82 miliar dan Rp 133,56 miliar untuk lini produk pre-print.
Sementara itu, lini produk rigid box mencatatkan penurunan penjualan yang paling dalam, yakin sebesar 30,99% yoy menjadi menjadi Rp 53,08 miliar di semester I 2020.
Meski begitu, penurunan penjualan neto yang diderita juga dibarengi oleh penurunan pengeluaran pada sejumlah pos beban. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat turun 10,56% yoy menjadi Rp 685,18 miliar di semester I 2020. Sebelumnya, beban pokok penjualan SMKL mencapai Rp 766,12 miliar pada periode Januari-Juni 2019 lalu.
Penurunan pengeluaran juga dijumpai pada pos beban lain seperti beban usaha dan biaya keuangan. Melansir laporan keuangan perusahaan, beban usaha SMKL turun 17,27% yoy dari Rp 116,27 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 96,18 miliar di semester I 2020.
Baca Juga: Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) optimistis lebaran akan jadi momen pendongkrak bisnis
Sementara itu, biaya keuangan yang dicatatkan SMKL turun 19,14% yoy dari Rp 43,28 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 34,99 miliar di semester I 2020. Tak pelak, dengan adanya penurunan pengeluaran di sejumlah pos beban, SMKL masih mampu mengantongi laba bersih meski mencatatkan penurunan penjualan neto.
Per 30 Juni 2020 lalu, aset SMKL tercatat sebesar Rp 1,68 triliun. Angka tersebut terdiri atas ekuitas sebesar Rp 693,43 miliar dan liabilitas sebesar Rp 986,72 miliar.
Sementara itu, kas dan bank akhir tahun tercatat sebesar Rp 5 miliar per 30 Juni 2020. Angka tersebut turun 75,94% dibanding kas dan bank awal tahun SMKL untuk tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 20,79 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News