Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
Meski begitu, penurunan penjualan neto yang diderita juga dibarengi oleh penurunan pengeluaran pada sejumlah pos beban. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat turun 10,56% yoy menjadi Rp 685,18 miliar di semester I 2020. Sebelumnya, beban pokok penjualan SMKL mencapai Rp 766,12 miliar pada periode Januari-Juni 2019 lalu.
Penurunan pengeluaran juga dijumpai pada pos beban lain seperti beban usaha dan biaya keuangan. Melansir laporan keuangan perusahaan, beban usaha SMKL turun 17,27% yoy dari Rp 116,27 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 96,18 miliar di semester I 2020.
Baca Juga: Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) optimistis lebaran akan jadi momen pendongkrak bisnis
Sementara itu, biaya keuangan yang dicatatkan SMKL turun 19,14% yoy dari Rp 43,28 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 34,99 miliar di semester I 2020. Tak pelak, dengan adanya penurunan pengeluaran di sejumlah pos beban, SMKL masih mampu mengantongi laba bersih meski mencatatkan penurunan penjualan neto.
Per 30 Juni 2020 lalu, aset SMKL tercatat sebesar Rp 1,68 triliun. Angka tersebut terdiri atas ekuitas sebesar Rp 693,43 miliar dan liabilitas sebesar Rp 986,72 miliar.
Sementara itu, kas dan bank akhir tahun tercatat sebesar Rp 5 miliar per 30 Juni 2020. Angka tersebut turun 75,94% dibanding kas dan bank awal tahun SMKL untuk tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 20,79 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News