kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Satu agenda RUPSLB AISA masih tertunda


Kamis, 24 November 2011 / 20:25 WIB
ILUSTRASI. Seorang dokter mengumpulkan sampel usab dari seorang pria untuk tes penyakit virus corona (COVID-19) di luar Clinic Ajwa di Shah Alam, Malaysia, Kamis (10/12/2020).


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pada Kamis (24/11), PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk persetujuan 3 agenda. "Dua dari 3 agenda kami sudah disetujui pemegang saham yang memenuhi kuota," kata Yulianni Liyuwardi, Corporate Secretary AISA, Kamis (24/11).

Kedua agenda yang disetujui pemegang saham, berkaitan dengan right issue berjumlah 254 juta saham yang seharga Rp 506 per sahamnya. "Dana dari right issue nanti, sebesar 60% untuk pengembangan food manufacturing dan 40% untuk membayar utang AISA dari pihak ketiga ataupun dari pihak afiliasi, " kata Yulianni.

Untuk right issue nanti yang sudah disetujui pemegang saham, AISA mempercayakan CIMB Niaga Securities dan Danareksa Sekuritas sebagai underwriter sekaligus sebagai stand by buyer, yang siap membeli saham jika sahamnya nanti tidak semua diserap.

Sedangkan agenda ketiga yang masih ditunda mengenai joint venture antara PT Bumi Raya Investindo yang bergerak di bisnis kelapa sawit dengan Bunge Agribusiness yang dimiliki oleh Bunge Limited, perusahaan soft commodity terbesar ketiga di dunia.

"Untuk hal tersebut, AISA masih harus menyelesaikan masalah administrasi di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), sehingga ditunda sampai 2 Desember dengan mekanisme yang ada di RUPSLB hari ini," kata Yulianni.

Bisnis kelapa sawit merupakan bisnis padat modal, karena perlu proses sekitar 4 tahun-an dari menanam sampai panen dan mendapatkan keuntungannya. Maka kata Yulianni, AISA membutuhkan relasi pemodal yang cukup lama kuat, seperti Bunge Agribusiness.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×