kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Satria Mega Kencana (SOTS) siapkan ekspansi hingga Rp 250 miliar


Senin, 10 Desember 2018 / 13:03 WIB
Satria Mega Kencana (SOTS) siapkan ekspansi hingga Rp 250 miliar
Pencatatan perdana saham SOTS di BEI


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menggelar initial public offering (IPO), PT Satria Mega Kencana (SOTS) memiliki rencana ekspansi jangka panjang di bisnis hotel dan real estate kawasan timur Indonesia.

Komisaris Utama SOTS, Herman Herry Adranacus mengatakan, salah satu tujuan dari IPO tersebut adalah untuk membuka jalur pendanaan yang lebih luas lagi guna melakukan ekspansi. Dalam jangka pendek, SOTS akan menggelar ekspansi di tiga lokasi sekitar Bali dan Jakarta.

“Tahun 2019 rencananya akan ada pengembangan tiga hotel yakni satu hotel di Seminyak, Bali dan sisanya di Jakarta. Satu hotel baru yang akan kami harap akan berkapasitas kurang lebih 120 kamar. Namun kedepan rencana besar kami adalah membangun kawasan pariwisata di kawasan timur Indonesia yakni di Labuan Bajo, Ende dan Sumba Timur,” kata Herman, Senin (10/12).

Untuk pengembangan di Jakarta dan Bali, pihaknya menyiapkan dana kurang lebih sebesar Rp 190 miliar yang pendanaannya didapatkan dari IPO sebesar Rp 66 miliar. Sisanya akan dambil dari fasilitas pinjaman bank.

Pada tahun 2020, Satria Mega Kencana akan melakukan ekspansi di Indonesia Timur dengan perkiraan nilai investasi Rp 210 miliar sampai Rp 250 miliar. Nantinya total kamar yang akan dihadirkan sebanyak 300 kamar.

“Dikawasan Labuan Bajo kami buat kawasan terpadu seluas 30 hektare, untuk Sumba sebesar 150 hektare, Ende hanya sekitar 1,5 hektare. Total landbank kami 300 hektare yang akan dilakukan pengembangan. Tanahnya kami sudah miiki,” imbuh Herman.

Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan per Mei 2018 pendapatan perusahaan properti ini mencapai Rp 6,94 miliar atau tumbuh 45,49% secara year on year (yoy) dari tahun sebelumnya Rp 4,77 miiliar. Kendati demikian, SOTS masih mencatatkan rugi bersih di periode ini sebesar Rp 10,59 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar rugi Rp 1,74 miliar.

Asal tahu saja, pendapatan terbesar perusahaan masih disumbang dari pendapatan lini usaha hotel sebesar Rp 6,86 miliar, kemudian disusul oleh pendapatan layanan spa sebesar Rp 77,42 juta.

Ditemui ditempat yang sama, Ivo Wongkaren, Direktur Utama SOTS mengatakan, akhir tahun ini secara pembukuan diperkirakan perusahaan masih akan menelan kerugian, namun di 2019 diharapkan perusahaan sudah bisa mencetak laba. “Targetnya di tahun 2019, pendapatan perusahaan bisa tembus Rp 10 miliar atau akan tumbuh sekitar 30%,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×