Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Satria Mega Kencana Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyal 400 juta saham baru. Adapun, jumlah saham yang dilepas oleh perusahaan real estate di kawasan wisata ini sekitar 40% dari modal yang disetor.
Berdasarkan prospektus IPO perusahaan, Jumat (16/11), masa penawaran awal akan dilakukan pada tanggal 16-23 November 2018. Perkiraan tanggal efektif diharapkan terjadi di tanggal 30 November 2018. Masa penawaran umum diperkirakan pada tanggal 3-4 Desember 2018. Dan, perkiraan pencatatan di BEI akan terjadi pada 10 Desember 2018.
Sebagai pemanis, perusahaan pemilik jaringan Hotel Sotis juga menawarkan waran seri I sebanyak 200 juta waran yang menyertai saham baru atau sebanyak 33,33% dari total saham yang ditempatkan pada saat IPO atau sebesar 16,67% dari total saham setelah IPO.
Lebih lanjut, seluruh dana IPO akan digunakan untuk melakukan akuisisi atas tanah di Jakarta seluas 501 m2. Terkait rencana akusisi tanah tersebut, perusahaan telah melakukan nota kesepahaman pada 26 Juli 2018. Kemudian, dana perolehan dari waran akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal anak usaha.
Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan per Mei 2018 pendapatan perusahaan mencapai Rp 6,94 miliar atau tumbuh 45,49 % year on year (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp 4,77 miiliar. Kendati demikian, sayangnya perusahaan masih mencatatkan rugi bersih di periode ini sebesar Rp 10,59 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar rugi Rp 1,74 miliar.
Asal tahu saja, pendapatan terbesar perusahaan masih disumbang dari pendapatan lini usaha hotel sebesar Rp6 ,86 miliar, kemudian disusul oleh pendapatan layanan spa sebesar Rp 77,42 juta.
Adapun salah satu penyebab perusahaan masih mencatat rugi adalah terjadi peningkatan pada beban umum dan administrasi sebesar 140% yoy menjadi Rp 7,4 miliar yang termasuk didalamnya adalah kenaikan beban penyusutan aset tetap.
Selain itu adanya kenaikan beban keuangan yang berasal dari meningkatnya beban bunga pinjaman bank. Beban keuangan meningkat 854,05% yoy menjadi Rp 5,26 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News