kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Satria Mega Kencana (SOTS) Catatkan Peningkatan Penghasilan Usaha 22,66% di 2021


Jumat, 29 Juli 2022 / 20:07 WIB
Satria Mega Kencana (SOTS) Catatkan Peningkatan Penghasilan Usaha 22,66% di 2021
ILUSTRASI. Direktur PT. Satria Mega Kencana Tbk (perseroan) (SOTS) Floreta Tane (kiri) bersama Komisaris Independen Husni Heron memebrkan paparan saat public expo di Jakarta, Rabu (27/7/2022).


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) mencatatkan peningkatan penghasilan usaha sebesar 22,66% (yoy) sepanjang 2021. Ditopang dari pendapatan penjualan kamar hotel dan penjualan minuman.

Hal ini terjadi karena pada akhir tahun 2021 kondisi pandemi Covid-19 membaik dibandingkan dengan tahun 2020.

"Perseroan meyakini adanya restorasi progresif, bahwa kondisi pasar dan ekonomi secara bertahap menjuju perbaikan, dan secara perlahan berdampak ke arah positif terhadap Peseroan," kata Direktur Keuangan Satria Mega Floreta Tane dalam keterangan persnya, Jumat (29/7).

Baca Juga: Satria Mega Kencana (SOTS) Pangkas Rugi Bersih Jadi Rp 3,17 Miliar di Kuartal I 2022

Floreta menambahkan bahwa Perseroan masih melanjutkan tahap akhir penyelesaian akuisisi tanah dan berencana untuk melanjutkan desain awal proyek Tanjung Karoso yang pada tahun 2021 masih tertunda karena kendala pandemi Covid-19.

Diharapkan pada tahun 2022 fase pemulihan kondisi ekonomi semakin membaik, sehingga Perseroan dapat melanjutkan identifikasi target akuisisi lahan di Labuan Bajo.

Husni Heron, Komisaris Independen memberikan apresiasi kepada Direksi dapat menghadapi tantangan tak tergoyahkan ditahun 2021. "Kami berharap Perseroan tidak hanya mampu mempertahankan posisi saat ini namun mampu melangkah lebih kuat dan maju dalam menjalankan visi dan misinya di tahun mendatang," ujarnya.

Perseroan masih percaya bahwa setelah masa pemulihan, prospek industri real estat secara keseluruhan di Indonesia di masa mendatang akan menjadi stabil kembali, di dukung dengan sektor akomodasi/perhotelan yang menjadi pendorong utama industri ini.

Sejalan dengan beberapa kebijakan yang telah diupayakan oleh pemerintah, untuk memulihkan sektor pariwisata dengan tetap berfokus pada pemulihan kesehatan, sehingga sektor pariwisata tetap dapat berjalan dengan syarat memastikan penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga: Pintu penerbangan ke Bali sudah dibuka, ini kata Satria Mega Kencana (SOTS)

Setelah fase pemulihan kondisi ekonomi, Perseroan berharap pemerintah tetap mencanangkan kebijakan yang mendukung industri pariwisata, yang dampak akhirnya akan menambah pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Industri pariwisata berpengaruh pada kondisi perekonomian negara, karena pariwisata berperan penting dalam meningkatkan pendapatan negara, devisa, dan lapangan pekerjaan.

Oleh karenanya Perseroan meyakini bahwa visi dan peta jalan Perseroan dan peta jalan pemerintah dalam jangka waktu panjang, sejalan dengan visi Perseroan. Dengan adanya kebijakan pemerintah tersebut, akan berdampak positif terhadap kegiatan usaha dan keberlanjutan bisnis Perseroan.

Sehingga strategi ekspansi portofolio dan pengembangan zona pariwisata terpadu di Indonesia Timur yang dicanangkan Perseroan di tahun mendatang akan memiliki dampak positif terhadap peningkatan nilai Perseroan di mata pemegang saham, dan meningkatkan daya tarik Perseroan serta menciptakan peluang bisnis bagi Perseroan.

Satria Mega Kencana adalah perusahaan induk (holding company) yang melakukan kegiatan usahanya di bidang properti/real estate dan kawasan pariwisata baik yang dilakukan sendiri maupun melalui dua entitas anak yaitu PT Dwimukti Mitra Wisata ("DMW") dan PT Tanjung Karoso Permai ("TKP").

  1. DMW bekerja sama dengan pemilik merk Sotis Hotel, merupakan operator dari 3 hotel yang dimiliki oleh Perseroan yaitu Sotis Hotel Falatehan Jakarta, Sotis Hotel Penjernihan Jakarta dan Sotis Villa Canggu Bali.
  2. Sementara itu TKP memiliki aset tanah dan akan mengoperasikan kawasan di Tanjung Karoso, Sumba Barat Daya. DMW sebagai pemegang kendali perhotelan akan terus mengembangkan perhotelan dari aset yang dimiliki oleh Perseroan di masa yang akan datang. Sedangkan TKP akan berfungsi sebagai kendaraan yang akan mewujudkan rencana strategis Perseroan jangka waktu panjang dalam meningkatkan zona pariwisata di Tanjung Karoso, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

 
TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×