kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sarimelati Kencana (PZZA) Menyerap 10% Capex Selama Kuartal I 2022


Senin, 11 April 2022 / 16:43 WIB
Sarimelati Kencana (PZZA) Menyerap 10% Capex Selama Kuartal I 2022
ILUSTRASI. Pizza HUT: Gerai Pizza Hut di kawasan Depok. KONTAN/BAihaki/03/05


Reporter: Kenia Intan | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengelola gerai Pizza Hut, PT Sarimelati Kencana Tbk, telah menyerap kurang lebih 10% dari capital expenditure (capex) untuk tahun 2022. Adapun emiten berkode saham PZZA menganggarkan alokasi belanja modal sesuai dengan rencana awal, yakni Rp 300 miliar. 

Sekretaris Perusahaan PT Sarimelati Kencana Tbk Kurniadi Sulistyomo menjelaskan, dana yang terserap itu dimanfaatkan untuk ekspansi. Adapun sepanjang tiga bulan pertama 2022, PZZA telah membangun 14 gerai baru. Rinciannya, enam outlet dibuka pada bulan Januari 2022, dua outlet dibuka pada bulan Februari 2022, dan enam outlet di bulan Maret 2022. 

Dengan demikian, jumlah gerai yang dikelola hingga akhir kuartal I 2022 sebanyak 554 outlet. Asal tahu saja, di akhir tahun 2021 PZZA memiliki 540 outlet. Adapun di bulan April 2022 ini, PZZA sudah menambahkan satu gerai baru di Ternate, Maluku Utara. Dus, perusahaan mengelola total 555 outlet sejauh ini. 

PZZA memperkirakan penjualannya akan berada di sekitar angka Rp 3,4 triliun sepanjang tahun 2022. Ini berkaca dari penjualan PZZA yang selama dua tahun terakhir berada di kisaran angka tersebut. Asal tahu saja, di tahun 2021 perusahaan mengantongi penjualan Rp 3,41 triliun, ini menurun tipis dibanding tahun 2020 yang dibukukan Rp 3,45 triliun. 

Sementara dari sisi laba bersihnya, belum ada target tertentu yang dibidik, manajemen PZZA masih mempertimbangkannya. Adanya kenaikkan PPN 11% menjadi salah satu tantangan manajemen dari bottom line. Sebab, harga produk-produk bahan baku atau kebutuhan produksi lain yang didapat dari vendor atau penyuplai akan terkerek.

" Kami lihat nanti hasilnya seperti apa, tentunya kami akan selalu melakukan langkah-langkah efisiensi," jelas Kurniadi kepada Kontan.co.id, Jumat (8/4). 

Langkah efisiensi juga dilakukan PZZA sepanjang 2021. Oleh karena itu, walau penjualan melorot, PZZA masih bisa mengantongi laba bersih tahun berjalan hingga Rp 60,76 miliar. Tahun sebelumnya perusahaan menanggung rugi Rp 93,51 miliar. 

" Ini upaya kami membuktikan kepada masyarakat bahwa manajemen berusaha keras, bersinergi dengan yang lain demi hasil terbaik untuk para stakeholder," tutupnya. 


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×