Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) bidik pendapatan dan laba bersih tumbuh 30% tahun ini.
Wakil Direktur Utama CLEO Melisa Patricia menuturkan, target tersebut seiring dengan agresivitas kegiatan yang telah dilakukan perusahaan pada tahun lalu.
"Hal ini dikarenakan impact adanya kegiatan agresif yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu penambahan 88 cabang distribusi, 383 mitra," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (3/2).
Di samping itu, tahun ini CLEO juga masih akan terus berekspansi dengan rencananya menambah tiga pabrik baru. Ketiga pabrik tersebut akan didirikan di Balikpapan, Palangkaraya, dan Palembang.
Dengan penambahan tiga site tersebut, maka emiten produsen air minum dalam kemasan (AMDK) ini bakal memiliki 30 pabrik pengolahan.
Melisa menuturkan bahwa ketiga pabriknya tersebut diproyeksikan masing-masing akan berkapasitas hingga 100 juga liter. Dengan demikian, melalui penambahan pabrik ini manajemen berharap dapat terus menambah kapasitas produksi AMDK.
"Realisasi produksi AMDK CLEO di tahun 2021 berkisar 1,2 miliar liter. Dan untuk tahun 2022, kami memproyeksikan total produksi AMDK CLEO berkisar hingga 5,3 miliar liter per tahun," jelasnya.
Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) Akan Bangun 3 Pabrik Baru Tahun Ini
Untuk memuluskan rencana tersebut, CLEO menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 220 miliar di 2022.
Anggaran tersebut rencananya akan dipergunakan untuk pembelian lahan baru, meningkatkan kapasitas mesin, untuk tanah, bangunan, dan lainnya untuk menunjang kebutuhan produksi.
Sampai dengan September 2021, CLEO mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 802,94 miliar. Jumlah ini tumbuh 11,55% dari penjualan bersih di periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 719,79 miliar.
Penjualan bersih CLEO di kuartal III 2021, meliputi penjualan pihak berelasi sebesar Rp 659,18 miliar dan penjualan pihak ketiga senilai Rp 143,75 miliar.
Penjualan pihak berelasi tercatat mengalami peningkatan sebesar 18,08%, dari realisasi penjualan sebelumnya Rp 558,22 miliar pada kuartal III-2020. Sedangkan penjualan pihak ketiga, terpantau menurun Rp 17,81 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Seiring pertumbuhan penjualan, CLEO membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 136,59 miliar. Angka itu tumbuh 44,87% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 94,28 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News